Malaysia Akan Gelontorkan Rp4,7 Triliun untuk Bantu Korban Banjir
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia akan memberikan bantuan senilai 1,4 miliar Ringgit Malaysia (Rp4,7 triliun) dalam bentuk bantuan tunai dan bentuk bantuan lainnya bagi warga masyarakat yang propertinya hancur akibat banjir parah bulan ini. Hal ini ditegaskan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob, Rabu (29/12/2021).
Menurutnya, pemerintah juga telah melakukan beberapa perbaikan terkait dengan Bantuan Belas Kasih (BWI) yang mencakup RM1.000 untuk setiap kepala rumah tangga yang terkena banjir, bahkan jika mereka tidak dievakuasi ke pusat-pusat bantuan.
“Juga diberikan RM10.000 kepada kerabat terdekat korban banjir yang tewas dalam banjir. Kini, para korban juga dapat mengajukan BWI setiap kali terjadi bencana dan tidak hanya sekali pada musim timur laut seperti sebelumnya,” jelas Ismail, seperti dikutip dari kantor berita Bernama.
“Menyadari bahwa para korban banjir sangat membutuhkan uang tunai, pemerintah negara bagian telah mulai melakukan pembayaran BWI mulai 27 Desember dan distribusi bantuan diharapkan selesai pada akhir minggu ini,” lanjutnya.
Namun, dia mengatakan, pendistribusian BWI di Selangor dan Pahang mungkin memakan waktu lama. Pasalnya, di daerah tersebut warga yang membutuhkan bantuan lebih banyak dibanding daerah lain.
“Untuk itu, saya telah menginstruksikan kepada pihak terkait untuk memotong birokrasi dan mempermudah pembayaran BWI kepada para korban tanpa harus mengisi berbagai formulir seperti yang telah dilakukan sebelumnya,” tambah Ismail.
Sejak 17 Desember, hampir 70.000 orang telah mengungsi sementara sedikitnya 48 orang tewas, setelah curah hujan yang luar biasa tinggi menyebabkan banjir parah di delapan negara bagian Malaysia. Ismail juga menyatakan, bantuan tunai langsung diberikan untuk setidaknya 30.000 rumah tangga yang terkena dampak, tunjangan kematian, keringanan tagihan listrik dan perbaikan kendaraan.
Ini juga akan mencakup dana untuk pembersihan dan rekonstruksi pasca-banjir, khususnya di negara bagian Selangor dan Pahang yang paling parah dilanda banjir. Malaysia biasanya mengalami banjir di pantai timurnya yang terkena angin muson timur laut antara Oktober dan Maret.
Namun pihak berwenang dinilai lengah mengantisipasi banjir di daerah perkotaan berpenduduk padat di wilayah barat dan tengah bulan ini, yang memicu kritik atas lambatnya tanggapan pemerintah.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia pada hari Rabu memperingatkan lebih banyak banjir dalam beberapa hari mendatang. Badan itu juga telah mengeluarkan peringatan curah hujan terus menerus untuk lima negara bagian timur.
Menurutnya, pemerintah juga telah melakukan beberapa perbaikan terkait dengan Bantuan Belas Kasih (BWI) yang mencakup RM1.000 untuk setiap kepala rumah tangga yang terkena banjir, bahkan jika mereka tidak dievakuasi ke pusat-pusat bantuan.
“Juga diberikan RM10.000 kepada kerabat terdekat korban banjir yang tewas dalam banjir. Kini, para korban juga dapat mengajukan BWI setiap kali terjadi bencana dan tidak hanya sekali pada musim timur laut seperti sebelumnya,” jelas Ismail, seperti dikutip dari kantor berita Bernama.
“Menyadari bahwa para korban banjir sangat membutuhkan uang tunai, pemerintah negara bagian telah mulai melakukan pembayaran BWI mulai 27 Desember dan distribusi bantuan diharapkan selesai pada akhir minggu ini,” lanjutnya.
Namun, dia mengatakan, pendistribusian BWI di Selangor dan Pahang mungkin memakan waktu lama. Pasalnya, di daerah tersebut warga yang membutuhkan bantuan lebih banyak dibanding daerah lain.
“Untuk itu, saya telah menginstruksikan kepada pihak terkait untuk memotong birokrasi dan mempermudah pembayaran BWI kepada para korban tanpa harus mengisi berbagai formulir seperti yang telah dilakukan sebelumnya,” tambah Ismail.
Sejak 17 Desember, hampir 70.000 orang telah mengungsi sementara sedikitnya 48 orang tewas, setelah curah hujan yang luar biasa tinggi menyebabkan banjir parah di delapan negara bagian Malaysia. Ismail juga menyatakan, bantuan tunai langsung diberikan untuk setidaknya 30.000 rumah tangga yang terkena dampak, tunjangan kematian, keringanan tagihan listrik dan perbaikan kendaraan.
Ini juga akan mencakup dana untuk pembersihan dan rekonstruksi pasca-banjir, khususnya di negara bagian Selangor dan Pahang yang paling parah dilanda banjir. Malaysia biasanya mengalami banjir di pantai timurnya yang terkena angin muson timur laut antara Oktober dan Maret.
Namun pihak berwenang dinilai lengah mengantisipasi banjir di daerah perkotaan berpenduduk padat di wilayah barat dan tengah bulan ini, yang memicu kritik atas lambatnya tanggapan pemerintah.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia pada hari Rabu memperingatkan lebih banyak banjir dalam beberapa hari mendatang. Badan itu juga telah mengeluarkan peringatan curah hujan terus menerus untuk lima negara bagian timur.
(esn)