Menteri Malaysia Dilarang Liburan, PM Ismail Sabri: Fokus Pemulihan Banjir
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Para menteri Kabinet Malaysia yang sedang cuti dan berencana untuk pergi berlibur akhir tahun telah diperintahkan untuk membatalkan rencana mereka sampai bencana banjir di negara itu teratasi.
Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob pada Jumat (24/12) mengatakan, semua menteri yang saat ini berada di luar negeri juga telah diperintahkan untuk segera pulang. "Saya telah dibanjiri pertanyaan tentang menteri kabinet kami. Jadi, jika mereka sedang cuti dan berencana untuk pergi berlibur, saya ingin mereka membatalkan rencana itu,” kata Ismail.
"Kalau saat ini mereka di luar negeri, segera kembali," katanya dalam konferensi pers usai mengunjungi pengungsi banjir di Sekolah Kebangsaan Bukit Piatu di Bentong, Pahang, seperti dikutip dari Channel News Asia.
PM Ismail juga mengatakan, dia juga harus menunda perjalanan kerjanya ke Bangkok, yang dijadwalkan pada 28 Desember hingga 30 Desember, untuk memperhatikan bencana banjir. "Anggota keamanan juga diminta untuk fokus membantu warga membersihkan rumahnya setelah diperbolehkan pulang," katanya.
Hujan deras mengguyur Semenanjung Malaysia selama akhir pekan lalu, dalam apa yang digambarkan sebagai peristiwa "sekali dalam seratus tahun". Empat puluh satu orang tewas dalam banjir sementara delapan orang masih hilang, menurut Inspektur Jenderal Polisi Acryl Sani Abdullah Sani.
Dia mengatakan, Selangor telah mencatat jumlah kematian tertinggi, dengan 25 kematian, diikuti oleh 15 kematian di Pahang dan satu di Kelantan. Korban jiwa dalam banjir di Selangor tercatat 17 pria dan 8 perempuan. Sedangkan di Pahang korbannya 8 pria, 5 wanita, dan dua anak laki-laki. Seorang pria meninggal di Kelantan.
Sementara itu, banjir di Taman Seri Muda di Shah Alam - salah satu daerah yang terkena dampak terparah - mulai surut pada Jumat, seminggu penuh setelah daerah pemukiman dibanjiri banjir. Warga sudah memulai proses pembersihan. Warga sibuk membersihkan rumah di beberapa lokasi permukiman yang didatangi Bernama.
Warga Azli Mohd Yusof, 43, mengatakan ini adalah pertama kalinya mengalami banjir sejak tinggal di daerah itu selama satu dekade terakhir. Meski demikian, dia bersyukur tidak ada hal buruk yang menimpa keluarganya.
"Alhamdulillah. Situasi sudah membaik dan kami sekeluarga sudah diperbolehkan pulang kemarin, setelah pihak berwenang menyetujuinya. Kami sekarang agak sibuk membersihkan rumah," kata ayah empat anak ini.
Warga lainnya, L Banathan, 42, sangat terpukul oleh banjir tetapi senang karena keadaan perlahan-lahan kembali normal. "Saya hanya berharap lebih banyak lagi yang akan membantu pembersihan karena ada banyak tumpukan puing di daerah itu," katanya.
Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob pada Jumat (24/12) mengatakan, semua menteri yang saat ini berada di luar negeri juga telah diperintahkan untuk segera pulang. "Saya telah dibanjiri pertanyaan tentang menteri kabinet kami. Jadi, jika mereka sedang cuti dan berencana untuk pergi berlibur, saya ingin mereka membatalkan rencana itu,” kata Ismail.
"Kalau saat ini mereka di luar negeri, segera kembali," katanya dalam konferensi pers usai mengunjungi pengungsi banjir di Sekolah Kebangsaan Bukit Piatu di Bentong, Pahang, seperti dikutip dari Channel News Asia.
PM Ismail juga mengatakan, dia juga harus menunda perjalanan kerjanya ke Bangkok, yang dijadwalkan pada 28 Desember hingga 30 Desember, untuk memperhatikan bencana banjir. "Anggota keamanan juga diminta untuk fokus membantu warga membersihkan rumahnya setelah diperbolehkan pulang," katanya.
Hujan deras mengguyur Semenanjung Malaysia selama akhir pekan lalu, dalam apa yang digambarkan sebagai peristiwa "sekali dalam seratus tahun". Empat puluh satu orang tewas dalam banjir sementara delapan orang masih hilang, menurut Inspektur Jenderal Polisi Acryl Sani Abdullah Sani.
Dia mengatakan, Selangor telah mencatat jumlah kematian tertinggi, dengan 25 kematian, diikuti oleh 15 kematian di Pahang dan satu di Kelantan. Korban jiwa dalam banjir di Selangor tercatat 17 pria dan 8 perempuan. Sedangkan di Pahang korbannya 8 pria, 5 wanita, dan dua anak laki-laki. Seorang pria meninggal di Kelantan.
Sementara itu, banjir di Taman Seri Muda di Shah Alam - salah satu daerah yang terkena dampak terparah - mulai surut pada Jumat, seminggu penuh setelah daerah pemukiman dibanjiri banjir. Warga sudah memulai proses pembersihan. Warga sibuk membersihkan rumah di beberapa lokasi permukiman yang didatangi Bernama.
Warga Azli Mohd Yusof, 43, mengatakan ini adalah pertama kalinya mengalami banjir sejak tinggal di daerah itu selama satu dekade terakhir. Meski demikian, dia bersyukur tidak ada hal buruk yang menimpa keluarganya.
"Alhamdulillah. Situasi sudah membaik dan kami sekeluarga sudah diperbolehkan pulang kemarin, setelah pihak berwenang menyetujuinya. Kami sekarang agak sibuk membersihkan rumah," kata ayah empat anak ini.
Warga lainnya, L Banathan, 42, sangat terpukul oleh banjir tetapi senang karena keadaan perlahan-lahan kembali normal. "Saya hanya berharap lebih banyak lagi yang akan membantu pembersihan karena ada banyak tumpukan puing di daerah itu," katanya.
(esn)