TV Rusia Umbar Retorika Perang Nuklir: AS Bisa Menjadi Abu Radioaktif!

Kamis, 23 Desember 2021 - 13:31 WIB
loading...
A A A
Dalam aturan itu, mayat-mayat harus ditempatkan dalam empat lapisan, baik di dalam tas, peti mati kayu atau peti mati seng, dan disiapkan terlebih dahulu sebelum ditutup dengan tanah.

Kemudian kuburan massal akan dipadatkan dengan buldoser, diisi dengan "pengikat mineral" dan dilengkapi dengan "perangkat untuk penyerapan dan netralisasi radioaktif, bahan kimia berbahaya dan agen biologis yang terbentuk selama dekomposisi mayat.

Badan pemerintah Rusia yang bertanggung jawab atas pembuatan standar baru tidak menanggapi pertanyaan wartawan mengenai tujuan di balik upaya ini.

Pakar militer Alexander Goltz mengatakan kepada surat kabar Novye Izvestiya: “Mereka yang menyiapkan standar ini berpikir baik dalam konteks epidemi global atau perang global, di mana tidak hanya militer, tetapi juga penduduk sipil akan mati. Ini hanya mungkin dengan penggunaan senjata nuklir.”

Mantan juru bicara militer Viktor Baranets sependapat dan menambahkan: “Mungkin ternyata kita harus mengirim pasukan tidak hanya ke Donetsk dan wilayah Lugansk, tetapi juga ke Ukraina yang lebih luas. Kami memiliki sekering yang menyala di wilayah Laut Hitam. Ada juga bahaya di wilayah Belarus dan kekhawatiran di wilayah Kaliningrad. [NATO] memiliki rencana muluk untuk segera merebut wilayah Kaliningrad, bahkan dengan penggunaan senjata nuklir. Dan bagaimana, kemudian, kita akan mengubur? Satu per satu, atau apa?”

Dia menambahkan: "Kami sedang bersiap-siap untuk krisis besar."

Legenda catur dan kritikus yang sangat luas dari Kremlin Garry Kasparov—yang jauh lebih maju dari masanya dengan bukunya yang berjudul Winter Is Coming: Why Vladimir Putin and the Enemies of the Free World Must Be Stopped tahun 2016—menggambarkan ciptaan “penguburan massal" standar pemerintah sebagai salah satu "rambu-rambu jalan menuju kiamat."

Propagandis di televisi yang didanai pemerintah menekankan bahwa Moskow sekarang mendekati Barat dari posisi yang kuat.

Membahas ultimatum Kremlin yang berani kepada AS dan sekutunya, Kiselyov mengatakan: “Ini adalah momen kebenaran dalam hubungan kita dengan Amerika, di mana kita beralih ke timbal balik sepenuhnya. Dari posisi yang kuat, kami hanya menunjuk hubungan sebab dan akibat. Begitulah yang akan terjadi.”
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1784 seconds (0.1#10.140)