Posting Dua Video di TikTok, Hakim Terkemuka Rumania Diskors
loading...
A
A
A
BUKARES - Seorang hakim terkemuka di Rumania diskors dari posisinya karena memposting video di TikTok . Hal ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS).
Cristi Danileţ, seorang hakim di kota Cluj, sebelah utara Rumania, diskors pada awal pekan ini oleh Dewan Hakim atas dua video yang dia posting di TikTok tahun lalu. Kelakuan Danileţ dinilai oleh panel sebagai “perilaku yang memengaruhi citra sistem peradilan”.
DanileĹŁ pada Selasa (14/12/2021) mengatakan kepada Associated Press (AP), bahwa dalam satu video dia muncul sedang memotong pagar taman dan di video lain ia nampak sedang membersihkan kolam renang di rumahnya. Menurut DanileĹŁ, tidak ada adegan dalam video yang memiliki hubungan dengan profesinya. Keputusan tersebut dapat diajukan banding.
DanileĹŁ, yang telah mengumpulkan banyak pengikut di media sosial, telah bertahun-tahun kritis terhadap sistem peradilan Rumania dan menyerukan reformasi. Di masa lalu, ia telah mengorganisir protes terhadap mereka yang menentang reformasi. Ia juga menjalankan kursus pendidikan hukum untuk anak-anak.
“Saya pikir ini semacam pembalasan. Selama bertahun-tahun saya telah terlibat dalam reformasi peradilan (Rumania). Saya punya banyak musuh untuk sikap seperti ini. Di Rumania, sangat sulit untuk melakukan reformasi peradilan, tetapi juga reformasi mentalitas,” jelasnya.
Kedutaan Besar AS di Bucharest mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa pihaknya "sangat prihatin" tentang hukuman skorsing yang dijatuhkan pada DanileĹŁ.
“Keadilan independen yang menghormati supremasi hukum sangat penting untuk setiap demokrasi yang makmur,” sebut pernyataan Kedubes AS. Masih menurut pernyataan itu, Presiden AS Joe Biden baru-baru ini mengatakan pada “pertemuan puncak demokrasi” dua hari lalu, bahwa “demokrasi tidak terjadi secara kebetulan”.
Dacian Cioloș, yang sebelumnya menjabat sebagai Perdana Menteri antara 2015 dan 2017 di kabinet sementara, mengutuk hukuman skorsing tersebut. Ia juga menuduh pemerintah koalisi yang baru saja dilantik memulai “penghancuran keadilan”.
“(Penangguhan) terlihat buruk, tidak peduli bagaimana kita melihatnya,” kata Cioloș. “Bahkan, jika keputusan ini dibatalkan oleh pengadilan tinggi, sinyal telah diberikan. Hakim harus sangat berhati-hati,” tandasnya.
CioloČ™ menambahkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir dia "menerima informasi" bahwa beberapa hakim dan jaksa "merasa terintimidasi dan berada dalam tahap tindakan disipliner yang berbeda".
Cristi Danileţ, seorang hakim di kota Cluj, sebelah utara Rumania, diskors pada awal pekan ini oleh Dewan Hakim atas dua video yang dia posting di TikTok tahun lalu. Kelakuan Danileţ dinilai oleh panel sebagai “perilaku yang memengaruhi citra sistem peradilan”.
DanileĹŁ pada Selasa (14/12/2021) mengatakan kepada Associated Press (AP), bahwa dalam satu video dia muncul sedang memotong pagar taman dan di video lain ia nampak sedang membersihkan kolam renang di rumahnya. Menurut DanileĹŁ, tidak ada adegan dalam video yang memiliki hubungan dengan profesinya. Keputusan tersebut dapat diajukan banding.
DanileĹŁ, yang telah mengumpulkan banyak pengikut di media sosial, telah bertahun-tahun kritis terhadap sistem peradilan Rumania dan menyerukan reformasi. Di masa lalu, ia telah mengorganisir protes terhadap mereka yang menentang reformasi. Ia juga menjalankan kursus pendidikan hukum untuk anak-anak.
“Saya pikir ini semacam pembalasan. Selama bertahun-tahun saya telah terlibat dalam reformasi peradilan (Rumania). Saya punya banyak musuh untuk sikap seperti ini. Di Rumania, sangat sulit untuk melakukan reformasi peradilan, tetapi juga reformasi mentalitas,” jelasnya.
Kedutaan Besar AS di Bucharest mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa pihaknya "sangat prihatin" tentang hukuman skorsing yang dijatuhkan pada DanileĹŁ.
“Keadilan independen yang menghormati supremasi hukum sangat penting untuk setiap demokrasi yang makmur,” sebut pernyataan Kedubes AS. Masih menurut pernyataan itu, Presiden AS Joe Biden baru-baru ini mengatakan pada “pertemuan puncak demokrasi” dua hari lalu, bahwa “demokrasi tidak terjadi secara kebetulan”.
Dacian Cioloș, yang sebelumnya menjabat sebagai Perdana Menteri antara 2015 dan 2017 di kabinet sementara, mengutuk hukuman skorsing tersebut. Ia juga menuduh pemerintah koalisi yang baru saja dilantik memulai “penghancuran keadilan”.
“(Penangguhan) terlihat buruk, tidak peduli bagaimana kita melihatnya,” kata Cioloș. “Bahkan, jika keputusan ini dibatalkan oleh pengadilan tinggi, sinyal telah diberikan. Hakim harus sangat berhati-hati,” tandasnya.
CioloČ™ menambahkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir dia "menerima informasi" bahwa beberapa hakim dan jaksa "merasa terintimidasi dan berada dalam tahap tindakan disipliner yang berbeda".
(esn)