Dikenal Tiduri 5.000 Wanita, Eks Raja Spanyol Digugat Mantan Selingkuhannya

Rabu, 08 Desember 2021 - 00:15 WIB
loading...
Dikenal Tiduri 5.000 Wanita, Eks Raja Spanyol Digugat Mantan Selingkuhannya
Juan Carlos, mantan raja Spanyol yang mengasingkan diri di Abu Dhabi. Dia digugat mantan wanita selingkuhannya di pengadilan Inggris. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Mantan raja Spanyol Juan Carlos I mencari kekebalan hukum setelah mantan wanita selingkuhannya menggugatnya di pengadilan London, Inggris. Menurut pengadilan pada Senin (6/12/2021), wanita itu menuduh Juan Carlos memata-matai dan melecehkannya.

Corinna zu Sayn-Wittgenstein-Sayn, pengusaha wanita Denmark, sedang menuntut ganti rugi cedera pribadikepada mantan raja Spanyol di Pengadilan Tinggi London.



Tetapi Juan Carlos (83), yang memerintah dari tahun 1975 hingga turun takhta pada tahun 2014, membantah melakukan kesalahan dan berpendapat pengadilan Inggris tidak memiliki yurisdiksi.

Dokumen pengadilan mengatakan keduanya berada dalam "hubungan romantis yang intim" antara 2004 hingga 2009 dan bahwa Kerajaan Spanyol menghujani Corinna dengan hadiah, bahkan setelah hubungan mereka putus.

Tapi, menurut tuduhan yang diajukan, situasinya berubah menjadi masam ketika Corinna menolak untuk menghidupkan kembali hubungan itu, yang menyebabkan Juan Carlos mengejar pola perilaku yang mengarah pada pelecehan.

Penggugat berusia 57 tahun itu mengaku dirinya diancam, propertinya di luar negeri dibobol, dan bahwa mantan raja yang sekarang tinggal di Abu Dhabi itu menuntut pengembalian hadiah.

"Tindakan lebih lanjut dari pengawasan rahasia dan terbuka, menyebabkan kesusahan dan kecemasan termasuk pelanggaran dan kerusakan kriminal ke rumahnya di pedesaan Inggris tengah," bunyi dokumen gugatan di pengadilan.

Dokumen tersebut juga menyebutkan ada tembakan yang merusak kamera keamanan di gerbang depan properti penggugat. Penggugat menuduh mantan raja Spanyol itu marah atas penolakannya.



Jonathan Caplan, pengacara untuk Corinna menyatakan bahwa Juan Carlos telah melepaskan statusnya sebagai penguasa atau kepala negara ketika dia turun takhta, dan karena itu tidak berhak atas kekebalan.

Menurutnya, Juan Carlos juga tidak dapat mengeklaim perlindungan dari putranya, Raja Felipe VI yang berkuasa ini.

Daniel Bethlehem, pengacara yang mewakili Juan Carlos, mengatakan kliennya menolak tuduhan melakukan kesalahan "dalam istilah yang paling kuat".

Di bawah ketentuan Undang-Undang Kekebalan Negara 1978, Juan Carlos kebal dari yurisdiksi pengadilan Inggris. Setiap tuduhan harus dibawa ke Mahkamah Agung Spanyol.

"Ini tidak menempatkan Yang Mulia di atas hukum, tetapi hanya mengakui bahwa, mengingat posisi konstitusional Yang Mulia, dia tunduk pada yurisdiksi Mahkamah Agung Spanyol, dan Mahkamah Agung Spanyol saja," kata pengacara itu kepada Pengadilan Tinggi London, seperti dikutip AFP, Selasa (7/12/2021).

"Tidak, dan tidak bisa, demi kepentingan umum Inggris Raya bahwa pengadilannya mengadili tuduhan yang diajukan terhadap Yang Mulia."

"Ada kepentingan publik yang melekat dalam melindungi martabat kedaulatan dan anggota dekat keluarga kerajaan karena posisi konstitusional mereka," imbuh dia.

Sebuah penilaian dalam sidang dua hari, di mana mantan raja terdaftar dengan nama lengkapnya—Juan Carlos Alfonso Victor Maria De Borbon y Borbon—diharapkan di kemudian hari.

Gairah seks Juan Carlos selama menjadi Raja Spanyol pernah meledak-ledak, yang membuat Pusat Intelijen Nasional menyuntikkan hormon wanita untuk mengendalikan libidonya. Dalam sebuah biografi juga terungkap bahwa dia telah meniduri sekitar 5.000 wanita untuk memuaskan gairahnya. Juan Carlos telah memiliki istri bernama Ratu Sofia.

Penyuntikan horman wanita dan penghambat testosteron ini merupakan informasi terbaru yang diungkap mantan Komisaris Polisi Spanyol, Jose Manuel Villarejo, dalam sidang Parlemen pada Oktober 2021 lalu.

Villarejo sedang diadili dalam kasus pemerasan. "[Pusat Intelijen Nasional (CNI)] menyuntikkan hormon wanita dan penghambat testosteron untuk mengendalikan libidonya karena dianggap sebagai masalah negara, bahwa dia sangat terangsang," katanya.

Penulis Spanyol dan sejarawan militer Amadeo Martinez Ingles juga pernah menulis sebuah buku berjudul "Juan Carlos: The King Of 5,000 Lovers".

Buku itu mengungkap bukti sejarah seksualnya dan menggambarkan mantan raja itu sebagai pecandu seks yang merajalela.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1366 seconds (0.1#10.140)