Iran Ancam Akan Menghancurkan Gigi Amerika
loading...
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Pasukan Quds Iran , yang berspesialisasi dalam operasi di luar negeri, telah menuntut agar Amerika Serikat (AS) menarik diri dari Timur Tengah . Ia juga bersumpah untuk mempermalukan militer paling kuat di dunia jika negara itu membuat langkah yang salah terhadap Teheran.
Brigadir Jenderal Esmail Qaani, dari pasukan elit Korps Garda Revolusi Islam dan komandan Pasukan Quds, bersumpah untuk melanjutkan pertahanan negaranya saat dia memuji mereka yang 'syahid', menurut media Iran.
Mengarahkan komentarnya ke Washington, Qaani mengatakan bahwa AS harus siap untuk penghinaan yang lebih buruk daripada yang dialami di Afghanistan saat ia meminta Amerika untuk menghapus dirinya dari kawasan itu untuk selamanya.
Qaani mengklaim bahwa selama bertahun-tahun, AS telah melumpuhkan Iran dengan sanksi, tetapi arus itu telah berbalik dan sekarang Amerikalah yang akan menderita.
"AS tahun jika membuat sedikit gerakan melawan Iran, gigi di mulutnya akan hancur," ujarnya memperhatikan kemajuan Iran dalam perangkat keras militer dan perkembangan teknis lainnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (3/12/2021).
Hubungan antara AS dan Iran belum membaik sejak aksesi Joe Biden ke kursi kepresidenan awal tahun ini. Hubungan itu memburuk setelah mantan presiden AS, Donald Trump, secara sepihak membatalkan kesepakatan nuklir yang disepakati di bawah pemerintahan Obama dan memberlakukan sanksi yang melumpuhkan terhadap Teheran pada 2018.
Upaya untuk membawa AS dan Iran kembali sesuai dengan ketentuan perjanjian 2015, yang membatasi ambisi nuklir Teheran, belum terwujud.
Brigadir Jenderal Esmail Qaani, dari pasukan elit Korps Garda Revolusi Islam dan komandan Pasukan Quds, bersumpah untuk melanjutkan pertahanan negaranya saat dia memuji mereka yang 'syahid', menurut media Iran.
Mengarahkan komentarnya ke Washington, Qaani mengatakan bahwa AS harus siap untuk penghinaan yang lebih buruk daripada yang dialami di Afghanistan saat ia meminta Amerika untuk menghapus dirinya dari kawasan itu untuk selamanya.
Qaani mengklaim bahwa selama bertahun-tahun, AS telah melumpuhkan Iran dengan sanksi, tetapi arus itu telah berbalik dan sekarang Amerikalah yang akan menderita.
"AS tahun jika membuat sedikit gerakan melawan Iran, gigi di mulutnya akan hancur," ujarnya memperhatikan kemajuan Iran dalam perangkat keras militer dan perkembangan teknis lainnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (3/12/2021).
Hubungan antara AS dan Iran belum membaik sejak aksesi Joe Biden ke kursi kepresidenan awal tahun ini. Hubungan itu memburuk setelah mantan presiden AS, Donald Trump, secara sepihak membatalkan kesepakatan nuklir yang disepakati di bawah pemerintahan Obama dan memberlakukan sanksi yang melumpuhkan terhadap Teheran pada 2018.
Upaya untuk membawa AS dan Iran kembali sesuai dengan ketentuan perjanjian 2015, yang membatasi ambisi nuklir Teheran, belum terwujud.
(ian)