HRW Sebut Taliban Bantai Lebih dari 100 Eks Anggota Pasukan Afghanistan

Selasa, 30 November 2021 - 23:44 WIB
loading...
HRW Sebut Taliban Bantai...
Laporan HRW menyebut Taliban telah mengeksekusi atau menghilangkan paksa lebih dari 100 mantan anggota pasukan Afghanistan. Foto/Ilustrasi
A A A
NEW YORK - Organisasi hak asasi manusia (HAM) Human Rights Watch (HRW) melaporkan Taliban telah membunuh atau menghilangkan secara paksa lebih dari 100 mantan anggota keamanan Afghanistan . Aksi itu dilakukan hanya di empat provinsi dalam waktu tiga bulan sejak pengambilalihan Ibu Kota Kabul pada 15 Agustus.

Laporan HRW merinci eksekusi singkat atau penghilangan paksa dari 47 mantan anggota Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan (ANSF), termasuk personel militer, polisi, anggota dinas intelijen dan milisi paramiliter, yang telah menyerah atau ditangkap oleh pasukan Taliban antara 15 Agustus dan 31 Oktober.

"Mereka juga menargetkan anggota keluarga mantan anggota pasukan keamanan," kata peneliti HRW seperti dikutip dari CNN, Selasa (30/11/2021).

HRW mengatakan laporan itu didasarkan pada 67 wawancara, termasuk 40 wawancara langsung dengan saksi, kerabat dan teman korban, serta pejuang Taliban sendiri. Beberapa orang dilabeli anonimitas oleh HRW untuk laporan mereka. Dalam beberapa kasus keluarga melaporkan cerita tentang orang yang hilang begitu saja.

Laporan tersebut berfokus pada provinsi Ghazni, Helmand, Kandahar, dan Kunduz. Meski begitu HRW mengatakan kasus-kasus tersebut mencerminkan pola pelanggaran yang lebih luas yang dilaporkan di Khost, Paktiya, Paktika, dan provinsi lainnya.

Baca juga: Taliban Minta Bantuan UE untuk Pertahankan Operasional Bandara Afghanistan

Seorang pria dari Kandahar menjelaskan kepada HRW apa yang terjadi ketika Taliban mengetuk pintunya mencari saudaranya yang mantan anggota ANSF.

"Ada ketukan di pintu. (Taliban) bertanya: 'Apakah (saudaramu) ada di rumah?' Saya bilang tidak. 'Jangan takut, katakan padanya, kami ingin berbicara dengannya.' Saya bilang tidak, dia tidak ada di rumah. Beberapa hari kemudian, mereka membawa saudara laki-laki saya dari jalan. Kami mencari ke mana-mana. Kami pergi ke Taliban, yang menyangkal keterlibatannya. Dua hari kemudian kami menemukan mayatnya," kata pria itu dalam laporan HRW.

"Pembunuhan singkat dan penghilangan paksa telah terjadi meskipun Taliban mengumumkan amnesti untuk mantan pejabat sipil dan militer pemerintah dan jaminan dari kepemimpinan Taliban bahwa mereka akan meminta pertanggungjawaban pasukan mereka atas pelanggaran perintah amnesti," kata HRW.

Sementara itu seorang pejuang Taliban menggambarkan seorang mantan petugas penjara yang diduga dieksekusi setelah dipanggil kembali bekerja pada Agustus.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Taliban Melarang Catur,...
Taliban Melarang Catur, Dianggap sebagai Sarana Judi yang Dilarang Islam
Taliban Eksekusi 4 Pria...
Taliban Eksekusi 4 Pria di Stadion Afghanistan yang Penuh Sesak
Kenapa Bendera Timnas...
Kenapa Bendera Timnas Afghanistan Tidak Diganti Bendera Taliban di Event Internasional?
Rusia Hapus Taliban...
Rusia Hapus Taliban dari Daftar Teroris, Afghanistan Perluas Kerja Sama
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
Wali Kota Jaksel Dukung...
Wali Kota Jaksel Dukung Program Mainstreaming HAM untuk ASN dan Masyarakat
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
IPW Nilai Pengerahan...
IPW Nilai Pengerahan TNI di Kejaksaan Perlu Ditinjau Ulang
Laporkan Dedi Mulyadi...
Laporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM Terkait Program Barak Militer, Warga Babelan: Melanggar Hak Asasi
Pengakuan Floyd Mayweather...
Pengakuan Floyd Mayweather Sebut Manny Pacquiao Lawan Terberatnya
Berita Terkini
Mau Jadi Pemimpin AI...
Mau Jadi Pemimpin AI secara Global, MBS Luncurkan HUMAIN
India Tuding Pakistan...
India Tuding Pakistan Alami Kebuntuan Militer, Berikut 5 Alasannya
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Militer Pakistan Bantah...
Militer Pakistan Bantah Tangkap Pilot India
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Infografis
Investor AI Sebut Chat...
Investor AI Sebut Chat GPT-4 Lebih Berbahaya dari Senjata Nuklir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved