Rusia Berhasil Uji Tembak Rudal Jelajah Hipersonik Zircon, Ini Videonya

Selasa, 30 November 2021 - 06:58 WIB
loading...
Rusia Berhasil Uji Tembak Rudal Jelajah Hipersonik Zircon, Ini Videonya
Rudal jelajah hipersonik Zircon saat diuji tembak oleh kapal perang Admiral Gorshkov, Rusia, Senin (29/11/2021). Foto/Tangkapan layar YouTube/Kementerian Pertahanan Rusia
A A A
MOSKOW - Rusia mengumumkan pada hari Senin (29/11/2021) bahwa mereka telah berhasil menguji tembak rudal jelajah hipersonik Zircon . Misil ini ditembakkan ketika negara-negara kekuatan dunia berlomba untuk mengembangkan persenjataan canggih serupa.

Rusia, Amerika Serikat, Prancis, dan China semuanya telah bereksperimen dengan apa yang disebut kendaraan luncur hipersonik—yang didefinisikan sebagai senjata yang mencapai kecepatan setidaknya Mach 5.



"Sebagai bagian dari penyelesaian tes senjata rudal hipersonik Rusia, kapal perang Admiral Gorshkov meluncurkan rudal Zircon ke sasaran di Laut Barents pada jarak 400 kilometer," kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir AFP, Selasa (30/11/2021).

"Targetnya tercapai," ujar kementerian itu, menggambarkan tes senjata tersebut berhasil. Kementerian Pertahanan juga merilis uji tembak rudal hipersonik Zircon.

Rudal tersebut telah menjalani beberapa tes baru-baru ini, di mana Rusia berencana untuk melengkapi kapal perang dan kapal selamnya dengan rudal jelajah hipersonik Zircon.

Presiden Vladimir Putin mengungkapkan pengembangan senjata baru dalam pidato kenegaraan pada Februari 2019, dengan mengatakan senjata itu dapat mencapai target di laut dan di darat dengan jangkauan 1.000 kilometer dan kecepatan Mach 9.

Uji coba Zircon terbaru Rusia dilakukan setelah laporan Barat bahwa uji terbang peluncur hipersonik China pada Juli mencapai puncaknya dengan penembakan rudal di tengah penerbangan dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara di atas Laut China Selatan.



Hingga pengujian, tidak ada kekuatan teratas yang menunjukkan penguasaan yang sebanding dalam peluncuran rudal di tengah penerbangan.

China membantah laporan itu, dengan mengatakan itu adalah tes rutin kendaraan luar angkasa yang dapat digunakan kembali.

Rusia telah mengeklaim mengembangkan beberapa senjata yang menghindari sistem pertahanan yang ada, termasuk rudal antarbenua Sarmat dan rudal jelajah Burevestnik.

Pakar Barat mengaitkan ledakan mematikan di lokasi uji coba di Rusia utara pada 2019—yanag menyebabkan lonjakan tajam tingkat radiasi lokal—dengan rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1460 seconds (0.1#10.140)