Pentagon: Dalam Perang Nuklir, Rudal Hipersonik China Dapat Serang AS Lebih Dulu
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Jenderal Angkatan Udara John Hyten mengatakan Pentagon sangat prihatin tentang uji coba rudal hipersonik China baru-baru ini.
Dia menyebutnya sebagai senjata "penggunaan pertama" dalam potensi perang nuklir.
“Itu adalah kemampuan yang sangat signifikan yang memiliki potensi untuk mengubah banyak hal,” ungkap Hyten kepada CBS News dalam wawancara eksklusif yang disiarkan Selasa malam (16/11/2021).
Menurutnya, China meluncurkan rudal jarak jauh yang mengelilingi bumi, menjatuhkan kendaraan luncur hipersonik yang meluncur sepanjang perjalanan kembali ke China, di mana itu berdampak.
Ditanya apakah hulu ledak mencapai target, Hyten menjawab, “Cukup dekat.”
Hyten telah menjadi jenderal dengan peringkat tertinggi kedua sejak November 2019. Sebelum itu, ia mengepalai Komando Strategis AS yang bertanggung jawab atas kekuatan nuklir Washington.
Dia juga mengepalai Komando Luar Angkasa USAF, yang sejak itu ditingkatkan menjadi Angkatan Luar Angkasa.
Dia menyebutnya sebagai senjata "penggunaan pertama" dalam potensi perang nuklir.
“Itu adalah kemampuan yang sangat signifikan yang memiliki potensi untuk mengubah banyak hal,” ungkap Hyten kepada CBS News dalam wawancara eksklusif yang disiarkan Selasa malam (16/11/2021).
Menurutnya, China meluncurkan rudal jarak jauh yang mengelilingi bumi, menjatuhkan kendaraan luncur hipersonik yang meluncur sepanjang perjalanan kembali ke China, di mana itu berdampak.
Ditanya apakah hulu ledak mencapai target, Hyten menjawab, “Cukup dekat.”
Hyten telah menjadi jenderal dengan peringkat tertinggi kedua sejak November 2019. Sebelum itu, ia mengepalai Komando Strategis AS yang bertanggung jawab atas kekuatan nuklir Washington.
Dia juga mengepalai Komando Luar Angkasa USAF, yang sejak itu ditingkatkan menjadi Angkatan Luar Angkasa.