Heboh, Universitas Ini Tawarkan Kursus Mahasiswi Pekerja Seks

Sabtu, 13 November 2021 - 06:29 WIB
loading...
Heboh, Universitas Ini...
Universitas Durham di Inggris tawarkan kursus bagi mahasiswa atau pun mahasiswinya yang bekerja di industri seks. Foto/SINDOnews.com/Ilustrasi
A A A
DURHAM - Universitas Durham di Inggris membuat heboh dengan menawarkan pelatihan atau kurus untuk mendukung mahasiswi maupun mahasiswanya yang bekerja di industri seks . Tawaran ini langsung dikecam menteri pendidikan setempat, yang mengatakan pelatihan itu sama halnya melegitimasi industri yang berbahaya.

Pihak serikat mahasiswa (SU) universitas telah mengirim email kepada semua mahasiswa atau mahasiswi dan staf yang menawarkan “kesempatan pelatihan” untuk mahasiswa atau pun mahasiswi yang terlibat dalam industri seks dewasa.



"Mahasiswa pekerja seks tidak boleh menghadapi hambatan apa pun untuk mengakses dukungan yang terinformasi dengan baik dan bebas dari prasangka," bunyi isi email tawaran pelatihan tersebut.

“Posisi SU pada mahasiswa dalam pekerjaan seks jelas: dukungan, saran informasi, de-stigmatisasi dan kolaborasi dengan organisasi pakar," lanjut isi email tersebut, seperti dikutip The Independent, Sabtu (13/11/2021).

Namun, pelatihan itu mendapat kecaman dari Menteri Pendidikan Michelle Donelan, yang mengatakan kepada The Times bahwa sesi dukungan itu melegitimasi industri yang berbahaya.

"Universitas [bagian dari] Russell Group sangat gagal dalam tugas mereka untuk melindungi mahasiswa dengan menawarkan kursus, yang katanya berusaha untuk menormalkan penjualan seks," paparnya.

Seorang mahasiswa juga mengatakan kepada surat kabar itu bahwa itu dapat menyebabkan masalah nyata, menjadikannya bagian dari budaya universitas dan menjadikan pekerjaan di industri seks sebagai aktivitas yang normal.

Tetapi petugas kesejahteraan dan pembebasan SU, Jonah Graham, membela kursus tersebut—terdiri dari dua sesi, satu untuk mahasiswa serta staf dan yang lainnya hanya untuk anggota staf.

"Ini adalah upaya untuk mendukung mahasiswa dalam kesulitan yang timbul dari kenyataan meningkatnya biaya di pendidikan tinggi," ujarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1262 seconds (0.1#10.140)