Kesaksian Konjen RI di New York, Hotel Jadi Penampungan Tenaga Medis dan Warga

Rabu, 22 April 2020 - 15:14 WIB
loading...
Kesaksian Konjen RI di New York, Hotel Jadi Penampungan Tenaga Medis dan Warga
Arifi menuturkan ia dan keluarganya tidak keluar rumah, jika memang tidak ada kepentingan dan hal ini juga dilakukan konsulat-konsulat negara lainnya. Foto/Reuters
A A A
NEW YORK - Pemerintah New York sudah memerintahkan warga di kota tersebut untuk mengurung diri di rumah. Negara bagian New York adalah pusat penyebaran Covid-19 di Amerika Serikat.

Konsul Jenderal (Konjen) Indonesia di New York, Arifi Saiman pun juga turut mengurung diri di rumah (stay at home), sesuai imbauan dari pemerintah setempat. Berbicara saat wawancara dengan SINDOnews via IG Live, Minggu (19/4/2020) malam, Arifi menuturkan ia dan keluarganya tidak keluar rumah, jika memang tidak ada kepentingan. Hal ini juga dilakukan konsulat-konsulat negara lainnya.

Ia mengatakan kepatuhan masyarakat adalah salah satu faktor penting dalam upaya melawan Covid-19. "Kami hanya hal-hal tertentu saja ke luar rumah, misalnya untuk keperluan belanja atau untuk pekerjaan yang mengharuskan saya untuk hadir secara fisik di kantor. Tapi kalau keseharianya kami melakukan pekerjaan dari rumah," sambungnya.

Dia lalu menuturkan, Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI) di New York saat ini telah memikirkan apa yang akan dilakukan paska Covid-19. KJRI terus melakukan komunikasi dengan mitra-mitranya di AS.

"Kami tidak mau terlena terus memikirkan masalah Covid-19. Kami mulai memikirkan masa setelah Covid-19 ini berlalu. Jadi kami tetap melakukan komunikasi dengan mitra-mitra di wilayah kerja kami, terutama di bidang kerjasama ekonomi," ujarnya.

Terkait langkah yang telah diambil pemerintah New York yang bisa ditiru pemerintah Indonesia, Arifi mengatakan setidaknya ada dua hal yang ditiru. Pertama, alih fungsi hotel yang kosong. Pemerintah New York menjadikan hotel-hotel yang kosong sebagai tempat tinggal para tunawisma, orang-orang yang tinggal di apartemen padat, dan tenaga medis.

Kedua, tes antibodi. "Tes antibodi saya kira postif jika pemerintah bisa melakukan hal itu. Jadi di sini ada dua (tes), ada tes Covid-19, untuk melihat seseorang terpapar atau tidak," ungkapnya.

Arifi mengakui, tes antibodi di New York baru tahap usulan. Sekarang sedang diajukan kepada pemerintah federal, untuk melihat kira-kira siapa yang sudah memiliki kekebalan tubuh, sehingga dengan demikian mereka beraktifitas, sehingga sambil menangangi Covid-19 tapi perlahan-lahan tapi pasti kehidupan ekonomi segera bangkit kembali. “Tes antibodi belum terdengar akan dilakukan di Indonesia, mungkin jika bisa dilakukan, ya tes antibodi ini yang perlu dilakukan," tukasnya.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1051 seconds (0.1#10.140)