Terpidana Mati di Jepang Gugat Putusan dan Eksekusi Gantung pada Hari yang Sama

Minggu, 07 November 2021 - 06:51 WIB
loading...
Terpidana Mati di Jepang...
Ilustrasi
A A A
TOKYO - Dua terpidana mati di Jepang melayangkan gugatan pada pemerintah. Mereka menggugat kebijakan pemerintah Jepang yang mengumumkan putusan dan melakukan eksekusi mati di hari yang sama. Selama ini, tahanan terpidana mati hanya diberitahu beberapa jam sebelum waktu eksekusi. Hukuman mati di Jepang dilakukan dengan cara digantung.

Pengacara mereka berpendapat, pemberitahuan singkat seperti itu "sangat tidak manusiawi". Kelompok-kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) telah lama mengkritik praktik tersebut. Kelompok HAM mengatakan bahwa hal itu mempengaruhi kesehatan mental para tahanan.



"Terpidana mati menjalani hidup dalam ketakutan setiap pagi, bahwa hari itu akan menjadi hari terakhir mereka," kata pengacara dua terpidana mati, Yutaka Ueda, menurut laporan Reuters, Sabtu (6/11/2021).

"Pemerintah pusat telah mengatakan, kebijakan ini dimaksudkan untuk menjaga tahanan dari penderitaan sebelum eksekusi mereka, tapi itu bukan penjelasan. Di luar negeri, tahanan diberikan waktu untuk merenungkan akhir hidup mereka dan mempersiapkan mental," lanjutnya.

Para tahanan mengajukan gugatan di pengadilan distrik di kota Osaka pada hari Kamis, dalam apa yang diyakini sebagai yang pertama. Para terpidana mati itu beralasan, pemberitahuan singkat tidak memberi mereka waktu untuk mengajukan keberatan.



“Jepang benar-benar berada di belakang komunitas internasional dalam hal ini,” kata pengacara Ueda. Dia menambahkan bahwa tidak ada undang-undang di negara yang mengamanatkan bahwa tahanan diberikan pemberitahuan singkat tentang eksekusi mereka, dan bahwa dia akan menunggu tanggapan dari pemerintah sambil mendesak lebih banyak tekanan publik seputar masalah ini.

Kementerian Kehakiman Jepang tidak segera menanggapi permintaan komentar. Saat ini ada 112 orang terpidana mati di Jepang dan selama hampir dua tahun terakhir, tidak ada yang dieksekusi.

Kelompok HAM Amnesty International sebelumnya menyerukan hukuman mati di Jepang karena "diselubungi kerahasiaan." Amnesty Internasional juga mengkritik pemberitahuan singkat yang diberikan kepada terpidana mati. Bahkan, dalam beberapa kasus anggota keluarga hanya diberitahu setelah eksekusi dilakukan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Eksekusi Mati hingga...
Eksekusi Mati hingga Sengketa Dagang: Titik Kritis Hubungan China-Kanada
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
Taliban Eksekusi 4 Pria...
Taliban Eksekusi 4 Pria di Stadion Afghanistan yang Penuh Sesak
Siapa Yamaguchi-gumi?...
Siapa Yamaguchi-gumi? Sindikat Yakuza Terbesar dan Terkaya di Jepang
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
Hidangkan Sup Berisi...
Hidangkan Sup Berisi Tikus ke Pelanggan, Restoran Jepang Minta Maaf
Siapa Iwao Hakamada?...
Siapa Iwao Hakamada? Napi Jepang yang Dapat Ganti Rugi Rp24 Miliar setelah Dipenjara 46 Tahun
Rusia Akan Tempatkan...
Rusia Akan Tempatkan Pesawat Militer di Papua, Australia Minta Penjelasan Indonesia
Presiden Singapura Shanmugaratnam...
Presiden Singapura Shanmugaratnam Bubarkan Parlemen, Pemilu Digelar 3 Mei
Rekomendasi
Atlet Berkuda Indonesia...
Atlet Berkuda Indonesia Juara Toscana Tour 2025, PP Pordasi Susun Langkah Strategis di IKN
Medela Potentia Resmi...
Medela Potentia Resmi Melantai di Bursa, Himpun Dana Rp685 Miliar
Sambut A Minecraft Movie,...
Sambut A Minecraft Movie, Cinepolis Cinemas Luncurkan Virtual Cinema Experience
Berita Terkini
Mampukah PM Singapura...
Mampukah PM Singapura Lawrence Wong Lepas dari Bayang-bayang Dinasti Lee Kuan Yew?
1 jam yang lalu
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
4 jam yang lalu
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
5 jam yang lalu
Panglima Militer Israel...
Panglima Militer Israel Sebut Tujuan Perang Gaza Tidak Akan Tercapai, Ini 3 Pemicunya
6 jam yang lalu
Siapa Syekh Mishary?...
Siapa Syekh Mishary? Imam Kuwait yang Pernah Mengkritik Hamas dan Selalu Memuji Raja Salman
7 jam yang lalu
Uni Eropa Larang Calon...
Uni Eropa Larang Calon Anggotanya Rayakan Kemenangan Perang Dunia II di Moskow
8 jam yang lalu
Infografis
10 Makanan Khas Lebaran...
10 Makanan Khas Lebaran di Indonesia selain Opor dan Ketupat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved