Suriah Akan Cabut Subsidi Makanan dan BBM untuk 800 Ribu Warga Terkaya
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Pemerintah Suriah akan menghentikan subsidi dari pemerintah untuk barang-barang pokok bagi warganya yang terkaya. Kebijakan ini akan mulai diterapkan pada akhir tahun ini.
“Ada segmen masyarakat yang tidak membutuhkan subsidi. Maksud kami, mereka yang punya uang," kata Menteri Perdagangan Dalam Negeri Suriah, Amro Salem dalam dalam konferensi pers, Kamis (4/11/2021), seperti dikutip dari Middle East Monitor.
Keputusan itu akan membuat sekitar 800.000 warga terkaya Suriah—biasanya berpenghasilan tinggi yang bekerja di sektor swasta—dari subsidi pemerintah untuk barang-barang kebutuhan pokok, seperti roti dan bahan bakar.
Menurut Salem dan pejabat lainnya, penghapusan subsidi dari yang terkaya akan membantu untuk terus memberikan bantuan kepada yang paling miskin. Langkah ini juga akan meringankan beban keuangan pada rezim Bashar Al-Assad.
Tahun lalu, pemerintah Suriah mengeluarkan sistem kartu ransum pintar yang memberikan subsidi kepada warga yang membeli barang-barang pokok dan penting. Langkah itu diambil sebagai upaya untuk mengatasi kekurangan barang yang parah, seperti gandum dan bahan bakar, yang melanda negara itu, baik di wilayah yang dikuasai rezim maupun yang dikuasai oposisi.
Sistem penjatahan yang ditetapkan oleh Damaskus juga sangat ketat pada toko roti di seluruh wilayah rezim. Pembuat roti yang melanggar hukum dengan memiliki tepung ekstra telah ditangkap oleh pihak berwenang.
“Ada segmen masyarakat yang tidak membutuhkan subsidi. Maksud kami, mereka yang punya uang," kata Menteri Perdagangan Dalam Negeri Suriah, Amro Salem dalam dalam konferensi pers, Kamis (4/11/2021), seperti dikutip dari Middle East Monitor.
Keputusan itu akan membuat sekitar 800.000 warga terkaya Suriah—biasanya berpenghasilan tinggi yang bekerja di sektor swasta—dari subsidi pemerintah untuk barang-barang kebutuhan pokok, seperti roti dan bahan bakar.
Menurut Salem dan pejabat lainnya, penghapusan subsidi dari yang terkaya akan membantu untuk terus memberikan bantuan kepada yang paling miskin. Langkah ini juga akan meringankan beban keuangan pada rezim Bashar Al-Assad.
Tahun lalu, pemerintah Suriah mengeluarkan sistem kartu ransum pintar yang memberikan subsidi kepada warga yang membeli barang-barang pokok dan penting. Langkah itu diambil sebagai upaya untuk mengatasi kekurangan barang yang parah, seperti gandum dan bahan bakar, yang melanda negara itu, baik di wilayah yang dikuasai rezim maupun yang dikuasai oposisi.
Sistem penjatahan yang ditetapkan oleh Damaskus juga sangat ketat pada toko roti di seluruh wilayah rezim. Pembuat roti yang melanggar hukum dengan memiliki tepung ekstra telah ditangkap oleh pihak berwenang.
(esn)