4 Hewan Ini Tak Lazim Disantap Hidup-hidup, Aneh hingga Menjijikkan
loading...
A
A
A
BEIJING - Di banyak negara, terdapat berbagai macam makanan khas yang jarang ditemukan di negara lain. Tidak jarang makanan khas ini memiliki rasa atau cara pengolahan yang unik.
Ada juga yang menggunakan bahan tertentu yang mungkin dianggap tidak lazim oleh orang yang berasal dari negara lain. Salah satu jenis makanan yang sering dipandang unik adalah makanan yang bahan utamanya binatang mentah. Berikut adalah beberapa jenis hewan tidak lazim yang dimakan hidup-hidup di berbagai negara, dilansir dari Daily Mail dan Sunny Side Circus:
1. Anak Tikus di China
China memang surganya makanan aneh. San Zhi Er, yang artinya tiga cicitan, adalah hidangan berupa bayi tikus tanpa bulu yang dimakan hidup-hidup dengan cocolan saus pedas.
Nama hidangan ini diambil dari suara bayi-bayi tikus yang mencicit ketika diambil dengan sumpit. Melansir Daily Mail, meskipun hidangan asal Negeri Tirai Bambu ini tidak banyak dikenal, catatan mengenai hidangan ini dapat ditelusuri hingga tahun 1949.
Kini, makanan tersebut sudah dilarang beredar di China, tapi masih ada restoran yang masih secara diam-diam menyajikan menu ini.
2. Kodok di Jepang
Negara ini memang banyak mengonsumsi bahan makanan segar yang masih mentah. Salah satu makanan asal jepang yang menyajikan bahan mentah adalah sashimi.
Biasanya, sashimi berisi ikan mentah yang masih segar dan meleleh di mulut. Namun, ternyata ada juga sashimi yang tidak menggunakan ikan mentah, melainkan kodok.
Kebanyakan sashimi kodok disajikan mentah-mentah. Biasanya, hal yang pertama dimakan adalah jantung kodok yang masih segar dan berdetak.
Ada beberapa restoran di Jepang yang menyajikan pemandangan koki memotong-motong kodok tersebut di depan pelanggan agar kesegarannya terjaga.
Hidangan ini telah lama dapat kecaman dari kelompok pecinta hewan, yang menilai teknik yang digunakan untuk menghidangkan makanan ini kejam.
3. Semut di Denmark
Salah satu hidangan ekstrem yang dapa dijumpai di Kopenhagen, Denmark, adalah Noma Salad. Sekilas, tidak ada yang aneh dari nama hidangan ini.
Seperti salad pada umumnya, Noma Salad berisi sayuran dan dressing yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat.
Yang membedakan adalah pada hidangan ini, terdapat topping berupa semut hidup yang dibekukan sehingga gerakannya lambat dan dapat dinikmati pengunjung. Satu porsi hidangan ini dibanderol dengan harga USD300 atau sekitar Rp4,3 juta per porsinya.
4. Cacing Penis di Korea
Seperti China dan Jepang, Korea juga memiliki beberapa hidangan ekstrem. Salah satunya adalah gaebul, atau cacing penis yang disajikan mentah-mentah.
Binatang ini merupakan salah satu jenis cacing yang biasa hidup di pasir dan lumpur dasar laut. Sebelum disajikan, hewan laut ini biasanya dipotong menjadi beberapa bagian.
Meskipun telah dipotong-potong, cacing-cacing ini masih hidup dan bergerak. Potongannya kemudian dimakan bersama gochujang atau saos khas Korea, atau minyak wijen dan garam. Karena masih mentah, ketika dimakan, gaebul akan terasa kenyal dan asin.
Ada juga yang menggunakan bahan tertentu yang mungkin dianggap tidak lazim oleh orang yang berasal dari negara lain. Salah satu jenis makanan yang sering dipandang unik adalah makanan yang bahan utamanya binatang mentah. Berikut adalah beberapa jenis hewan tidak lazim yang dimakan hidup-hidup di berbagai negara, dilansir dari Daily Mail dan Sunny Side Circus:
1. Anak Tikus di China
China memang surganya makanan aneh. San Zhi Er, yang artinya tiga cicitan, adalah hidangan berupa bayi tikus tanpa bulu yang dimakan hidup-hidup dengan cocolan saus pedas.
Nama hidangan ini diambil dari suara bayi-bayi tikus yang mencicit ketika diambil dengan sumpit. Melansir Daily Mail, meskipun hidangan asal Negeri Tirai Bambu ini tidak banyak dikenal, catatan mengenai hidangan ini dapat ditelusuri hingga tahun 1949.
Kini, makanan tersebut sudah dilarang beredar di China, tapi masih ada restoran yang masih secara diam-diam menyajikan menu ini.
2. Kodok di Jepang
Negara ini memang banyak mengonsumsi bahan makanan segar yang masih mentah. Salah satu makanan asal jepang yang menyajikan bahan mentah adalah sashimi.
Biasanya, sashimi berisi ikan mentah yang masih segar dan meleleh di mulut. Namun, ternyata ada juga sashimi yang tidak menggunakan ikan mentah, melainkan kodok.
Kebanyakan sashimi kodok disajikan mentah-mentah. Biasanya, hal yang pertama dimakan adalah jantung kodok yang masih segar dan berdetak.
Ada beberapa restoran di Jepang yang menyajikan pemandangan koki memotong-motong kodok tersebut di depan pelanggan agar kesegarannya terjaga.
Hidangan ini telah lama dapat kecaman dari kelompok pecinta hewan, yang menilai teknik yang digunakan untuk menghidangkan makanan ini kejam.
3. Semut di Denmark
Salah satu hidangan ekstrem yang dapa dijumpai di Kopenhagen, Denmark, adalah Noma Salad. Sekilas, tidak ada yang aneh dari nama hidangan ini.
Seperti salad pada umumnya, Noma Salad berisi sayuran dan dressing yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat.
Yang membedakan adalah pada hidangan ini, terdapat topping berupa semut hidup yang dibekukan sehingga gerakannya lambat dan dapat dinikmati pengunjung. Satu porsi hidangan ini dibanderol dengan harga USD300 atau sekitar Rp4,3 juta per porsinya.
4. Cacing Penis di Korea
Seperti China dan Jepang, Korea juga memiliki beberapa hidangan ekstrem. Salah satunya adalah gaebul, atau cacing penis yang disajikan mentah-mentah.
Binatang ini merupakan salah satu jenis cacing yang biasa hidup di pasir dan lumpur dasar laut. Sebelum disajikan, hewan laut ini biasanya dipotong menjadi beberapa bagian.
Meskipun telah dipotong-potong, cacing-cacing ini masih hidup dan bergerak. Potongannya kemudian dimakan bersama gochujang atau saos khas Korea, atau minyak wijen dan garam. Karena masih mentah, ketika dimakan, gaebul akan terasa kenyal dan asin.
(sya)