China Mengaku Junjung Tinggi HAM, Aktivis: Bagaimana Nasib Uighur dan Tibet?

Selasa, 02 November 2021 - 01:00 WIB
loading...
China Mengaku Junjung...
Ilustrasi. FOTO/Reuters
A A A
BEIJING - Peringatan 50 tahun keanggotaan China di PBB, yang dirayakan minggu ini dengan pidato oleh Presiden Xi Jinping, mengklaim bahwa Beijing telah “merintis jalan dalam pengembangan hak asasi manusia”. Namun, sejumlah pihak menyangsikan niat China dalam menjaga Hak Asasi Manusia (HAM) di dalam negeri. Keraguan ini muncul mengingat nasib orang Tibet dan Uighur .

“Selama 50 tahun ini, orang-orang China telah menjunjung tinggi otoritas dan kesucian PBB dan mempraktikkan multilateralisme, dan kerja sama China dengan PBB telah semakin dalam,” kata Jinping di Beijing.



Namun, bagi orang Tibet dan Uighur, yang telah menanggung beban kebijakan represif etnis minoritas China selama beberapa dekade, hampir tidak ada yang perlu dirayakan tentang setengah abad bergabungnya China di PBB, karena Beijing dituding tidak menjunjung prinsip-prinsip utama dalam Piagam PBB.

“Meskipun menjadi anggota PBB dan Dewan Hak Asasi Manusianya, China telah mengabaikan aturan, norma, dan kritik internasional atas pelanggaran haknya sendiri,” kata Nury Turkel, wakil ketua Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional (USCIRF), seperti dikutip dari Radio Free Asia, Minggu (31/10/2021).

“China telah berusaha untuk melemahkan dan menumbangkan sistem dan norma-norma HAM internasional di PBB dengan menyatakan bahwa kemajuan ekonomi harus mendahului penghormatan terhadap hak-hak individu, termasuk hak atas kebebasan beragama,” lanjutnya.



“China tidak hanya berupaya meminimalkan pengawasan internasional atas pelanggaran hak asasi manusianya – khususnya kampanye genosida terhadap Uighur – tetapi juga untuk memajukan upayanya untuk mempromosikan konsep hak asasi manusia yang menyimpang di forum internasional,” tambah Turkel.

Pihak berwenang China telah membuat orang Uighur dan minoritas Turki lainnya di wilayah barat laut Xinjiang ditangkap secara sewenang-wenang, pembatasan praktik dan budaya keagamaan, sistem pengawasan digital yang luas yang memantau setiap gerakan mereka, dan kehadiran polisi yang luas.

Michelle Bachelet, komisi tinggi PBB untuk HAM (OHCHR), telah bernegosiasi dengan China tanpa hasil selama sekitar tiga tahun untuk mendapatkan akses tak terbatas ke Xinjiang untuk penilaian independen dan komprehensif tentang situasi hak di sana.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wanita Ini Manjakan...
Wanita Ini Manjakan Selingkuhannya dengan Barang Mewah, Sementara Suaminya Hidup Hemat
5 Strategi Baru China...
5 Strategi Baru China untuk Invasi Taiwan pada 2027, dari Dermaga yang Bisa Dipindahkan hingga Pemotong Kabel Laut
Kocak! Penerbangan United...
Kocak! Penerbangan United Airlines ke China Putar Balik setelah Pilot Sadar Dia Lupa Bawa Paspor
Pasien Ini Lompat dari...
Pasien Ini Lompat dari Atap RS hingga Tewas usai Dokter Keliru Cabut Gigi yang Membuatnya Sakit Luar Biasa
Nowruz dan Identitas...
Nowruz dan Identitas Uighur: Tradisi yang Bertahan di Tengah Penindasan
19 Kota dengan Transportasi...
19 Kota dengan Transportasi Terbaik di Dunia, Jakarta Peringkat Berapa?
China Bantah kalau Mantan...
China Bantah kalau Mantan Presiden Filipina Duterte Minta Suaka
Gempa Dahsyat Tewaskan...
Gempa Dahsyat Tewaskan 140 Orang di Myanmar, Sejumlah Bangunan Roboh
Negara yang Lebaran...
Negara yang Lebaran Pertama dan Terakhir, Lengkap dengan Penjelasannya
Rekomendasi
10 Cara agar Tidak Mabuk...
10 Cara agar Tidak Mabuk Perjalanan saat Naik Mobil Ber-AC, Ampuh sampai Tujuan!
Jon Jones Berpotensi...
Jon Jones Berpotensi Kantongi Rp827 Miliar Jika Hadapi Francis Ngannou
Pemerintah Didesak Perketat...
Pemerintah Didesak Perketat Pengawasan dan Perizinan Impor Beras
Berita Terkini
Israel Ancam Bombardir...
Israel Ancam Bombardir Lebanon setelah Hizbullah Tembakkan Roket
14 menit yang lalu
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
57 menit yang lalu
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
2 jam yang lalu
Negara Tetangga Indonesia...
Negara Tetangga Indonesia Ini Belum Lihat Hilal, Putuskan Idulfitri Jatuh pada Senin 31 Maret 2025
3 jam yang lalu
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
3 jam yang lalu
9 Orang Akan Dideportasi...
9 Orang Akan Dideportasi AS karena Bela Palestina
4 jam yang lalu
Infografis
Jadwal Contraflow Arus...
Jadwal Contraflow Arus Mudik dan Balik Lebaran di Tol Jakarta-Cikampek
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved