China Mengaku Junjung Tinggi HAM, Aktivis: Bagaimana Nasib Uighur dan Tibet?

Selasa, 02 November 2021 - 01:00 WIB
loading...
A A A


“Ini sama dengan pengakuan, setelah hampir tiga tahun, bahwa permintaannya tidak dipenuhi oleh otoritas China,” kata Sarah Brooks, direktur program di Layanan Internasional untuk HAM, sebuah LSM yang berbasis di Jenewa.

Sementara bagi Dolkun Isa, presiden kelompok pengasingan Kongres Uighur Dunia, ini adalah contoh lain tentang bagaimana “China telah melakukan segala dayanya untuk menghalangi PBB memenuhi perannya, terutama dalam kasus menangani genosida Uighur.”

Pendukung enam juta orang Tibet mengatakan, perjuangan mereka juga dikesampingkan oleh tekanan keras China pada negara-negara anggota untuk meredam perdebatan di seluruh sistem PBB. Kai Mueller, direktur eksekutif kantor Jerman dari kelompok advokasi nirlaba International Campaign for Tibet (ICT), mengatakan, China telah lama mencegah perdebatan tentang Tibet di PBB.

“Ini berkaitan dengan situasi HAM di Tibet tidak secara eksklusif, tetapi juga berkaitan dengan isu-isu lain di bawah kepemimpinan RRT atau PKC,” tambah Mueller.
(esn)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1979 seconds (0.1#10.140)