Eks PM Australia: China Segera Invasi Taiwan, Barat Harus Siapkan Respons Militer

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 14:25 WIB
loading...
Eks PM Australia: China Segera Invasi Taiwan, Barat Harus Siapkan Respons Militer
Rudal-rudal hipersonik DF-17 China dipamerkan dalam parade militer. Mantan PM Australia Tony Abbott percaya China segera menginvasi Taiwan. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Mantan Perdana Menteri (PM) Australia Tonny Abbott memiliki keyakinan bahwa China bisa segera menginvasi Taiwan atau meningkatkan situasinya. Menurutnya, Barat sekarang harus merencanakan respons militer dan ekonomi.

“Saya pikir kita perlu bersiap untuk memikirkan hal yang tidak terpikirkan,” kata Abbott pada hari Jumat (29/10/2021) di acara Wilson Center, yang dilansir Defense News, Sabtu (30/10/2021).

“Saya pikir sangat mungkin bahwa pada suatu saat, mungkin dalam waktu dekat, China akan menaikkan taruhan, baik dengan blokade terhadap apa yang disebut provinsi pemberontak untuk mengajari orang Taiwan bahwa mereka...perlu membuat semacam akomodasi dengan Beijing atau bahkan invasi skala penuh,” ujarnya.



Abbott pada awal bulan ini membuat gelombang geopolitik ketika dia menuduh China sebagai pengganggu dan menyatakan dukungan antusias untuk Taiwan saat mengunjungi pulau yang memerintah sendiri secara demokratis itu.

China, yang mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya, telah meningkatkan penindasan militer terhadap pulau itu dengan menerbangkan jet-jet tempur ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan—sebuah tren yang menurut Abbott dia ekspektasikan akan menjadi lebih intens.

Abbott memandang Presiden China Xi Jinping terdorong oleh reaksi ringan Barat terhadap pengambilalihan Hong Kong oleh China. Tidak seperti Hong Kong, kata dia, Taiwan akan menawarkan perlawanan militer, tetapi masih membutuhkan dukungan dari luar.

“Dengan tidak adanya dukungan dari orang lain, orang Taiwan mungkin menganggapnya sebagai perjuangan yang tidak setara dan akhirnya tanpa harapan. Dan itulah mengapa saya pikir penting bagi sesama negara demokrasi Taiwan untuk memberikan semua solidaritas yang kami bisa,” kata Abbott.

Presiden AS Joe Biden telah menyalakan alarm soal Beijing awal bulan ini dengan mengatakan AS memiliki komitmen kuat untuk membantu Taiwan mempertahankan diri jika terjadi serangan China. Meskipun Gedung Putih kemudian mengecilkan pernyataan itu, Abbott mengatakan dia “didorong” oleh komentar Biden dan bahwa ada “eskalasi retoris” yang lebih luas dari Barat.

Komentar Abbott muncul beberapa minggu setelah pembukaan kesepakatan AS-Inggris untuk memasok kapal selam bertenaga nuklir ke Australia, menggantikan kesepakatan Prancis sebelumnya untuk memasok Australia dengan kapal selamnya sendiri yang bertenaga diesel-listrik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1719 seconds (0.1#10.140)