Rusia Serukan Negara Asia Tengah Tolak Kehadiran Pasukan AS dan NATO
loading...
A
A
A
MOSKOW - Diplomat top Rusia menyerukan kepada negara-negara tetangga Afghanistan untuk menolak jadi tuan rumah bagi pasukan militer Amerika Serikat (AS) atau NATO setelah penarikan mereka dari negara itu.
Kremlin khawatir dengan risiko gerilyawan Islam menyebar ke Asia Tengah dari Afghanistan dan merinding dengan gagasan Barat akan mendapatkan pijakan di wilayah yang dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet .
"Kami menyerukan negara-negara tetangga Afghanistan untuk tidak mengizinkan kehadiran militer pasukan AS dan NATO yang berencana pindah ke sana setelah meninggalkan wilayah Afghanistan," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov seperti dikutip dari Reuters, Rabu (27/10/2021).
Diplomat Rusia itu membuat pernyataan dalam pidato melalui tautan video pada konferensi yang diadakan di Teheran tentang Afghanistan yang dihadiri oleh China, Iran, Pakistan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan.
Lavrov mengatakan penting untuk mengekang dan mengendalikan arus migrasi dari Afghanistan dan bahwa unsur-unsur kriminal serta teroris sudah mencoba memasuki tetangga Afghanistan yang menyamar sebagai pengungsi.
Moskow melihat wilayah bekas Uni Soviet sebagai sayap pertahanan selatan, tetapi pada bulan Juni Presiden Vladimir Putin menawarkan Washington penggunaan pangkalan militer Rusia di Asia Tengah, menurut sumber surat kabar Kommersant.
Rusia mengoperasikan pangkalan militer asing terbesarnya di Tajikistan, yang memiliki perbatasan panjang dengan Afghanistan, dan telah memperluas kehadiran pasukan serta perangkat keras militernya di sana sejak pengambilalihan Taliban.
Kremlin khawatir dengan risiko gerilyawan Islam menyebar ke Asia Tengah dari Afghanistan dan merinding dengan gagasan Barat akan mendapatkan pijakan di wilayah yang dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet .
"Kami menyerukan negara-negara tetangga Afghanistan untuk tidak mengizinkan kehadiran militer pasukan AS dan NATO yang berencana pindah ke sana setelah meninggalkan wilayah Afghanistan," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov seperti dikutip dari Reuters, Rabu (27/10/2021).
Diplomat Rusia itu membuat pernyataan dalam pidato melalui tautan video pada konferensi yang diadakan di Teheran tentang Afghanistan yang dihadiri oleh China, Iran, Pakistan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan.
Lavrov mengatakan penting untuk mengekang dan mengendalikan arus migrasi dari Afghanistan dan bahwa unsur-unsur kriminal serta teroris sudah mencoba memasuki tetangga Afghanistan yang menyamar sebagai pengungsi.
Moskow melihat wilayah bekas Uni Soviet sebagai sayap pertahanan selatan, tetapi pada bulan Juni Presiden Vladimir Putin menawarkan Washington penggunaan pangkalan militer Rusia di Asia Tengah, menurut sumber surat kabar Kommersant.
Rusia mengoperasikan pangkalan militer asing terbesarnya di Tajikistan, yang memiliki perbatasan panjang dengan Afghanistan, dan telah memperluas kehadiran pasukan serta perangkat keras militernya di sana sejak pengambilalihan Taliban.
(ian)