Untuk Muluskan Visi Kuasai Luar Angkasa 2030, Saudi Gabung Federasi Antariksa Internasional
loading...
A
A
A
JEDDAH - Komisi Luar Angkasa Arab Saudi telah bergabung dengan Federasi Astronautika Internasional. Ini adalah sebuah langkah yang menurut para ahli akan membantu memajukan sektor luar angkasa di Kerajaan tersebut.
Mohammed Al-Tamimi, CEO komisi tersebut, mengatakan, bahwa industri luar angkasa adalah salah satu sektor yang ditargetkan untuk dikembangkan oleh Visi 2030 dengan tujuan Kerajaan menjadi pemimpin dunia di bidang tersebut.
Baca: Mohammad bin Salman Kucurkan Rp147 Triliun untuk Perangi Perubahan Iklim
Dia menambahkan, komisi tersebut bekerja untuk meningkatkan sektor ini melalui pengembangan ilmiah dan profesional dari keterampilan yang dibutuhkan di lapangan, dan dengan memberikan dukungan yang diperlukan untuk mempromosikan penelitian dan pengembangan dalam teknologi ruang angkasa.
“Kami senang, hari ini bisa bergabung dengan Federasi Antariksa Internasional untuk meningkatkan status Kerajaan secara global dan untuk mengkonsolidasikan peran utamanya dalam pengembangan ekonomi antariksa secara internasional,” kata Al-Tamimi, seperti dikutip dari Arab News, Rabu (27/10/2021).
Federasi Astronautika Internasional adalah sebuah organisasi luar angkasa terkemuka yang didirikan pada tahun 1951. Federasi ini didirikan untuk mempromosikan diskusi antara ilmuwan di seluruh dunia dan mendorong kerja sama di luar angkasa. Arab Saudi bergabung dengan federasi ini pada awal pekan.
Komisi Luar Angkasa Arab Saudi memang tengah berupaya untuk meningkatkan peran Kerajaan di sektor luar angkasa di kawasan dan internasional. Selain itu juga untuk merangsang pertumbuhan dan menginspirasi generasi mendatang.
Keanggotaan Komisi Luar Angkasa Arab Saudi di Federasi Astronautika Internasional adalah babak baru untuk kerjasama dengan masyarakat internasional guna membangun dan mengembangkan prinsip-prinsip dan kerangka kerja yang akan meningkatkan hukum internasional dan memaksimalkan manfaat yang diperoleh dari sektor luar angkasa dan teknologinya.
Komisi Luar Angkasa Saudi didirikan oleh keputusan kerajaan pada akhir 2018 untuk merangsang penelitian dan kegiatan industri terkait ruang angkasa. Pada tahun 2020, Pangeran Sultan bin Salman, astronot Saudi, Arab, dan Muslim pertama, mengatakan bahwa Kerajaan merencanakan investasi USD2,1 miliar dalam program luar angkasa negara sebagai bagian dari Visi 2030.
“Di masa kita hidup sekarang, luar angkasa menjadi sektor fundamental ekonomi global, menyentuh setiap aspek kehidupan kita di Bumi. Bisnis antariksa dan ekonomi antariksa diharapkan tumbuh menjadi triliunan riyal saat kita melangkah maju,” katanya.
“Kami percaya ada banyak peluang yang ada di sektor luar angkasa. Dan kami, di Arab Saudi bermaksud memanfaatkan peluang ini di semua tingkatan. Kerajaan bercita-cita untuk menjadi pemain global terkemuka dalam industri luar angkasa sambil memajukan prospek untuk generasi mendatang,” tambah sang pangeran.
Lihat Juga: Penuhi Undangan Menteri Tawfiq, Menag Bertolak ke Arab Saudi Bahas Operasional Haji 2025
Mohammed Al-Tamimi, CEO komisi tersebut, mengatakan, bahwa industri luar angkasa adalah salah satu sektor yang ditargetkan untuk dikembangkan oleh Visi 2030 dengan tujuan Kerajaan menjadi pemimpin dunia di bidang tersebut.
Baca: Mohammad bin Salman Kucurkan Rp147 Triliun untuk Perangi Perubahan Iklim
Dia menambahkan, komisi tersebut bekerja untuk meningkatkan sektor ini melalui pengembangan ilmiah dan profesional dari keterampilan yang dibutuhkan di lapangan, dan dengan memberikan dukungan yang diperlukan untuk mempromosikan penelitian dan pengembangan dalam teknologi ruang angkasa.
“Kami senang, hari ini bisa bergabung dengan Federasi Antariksa Internasional untuk meningkatkan status Kerajaan secara global dan untuk mengkonsolidasikan peran utamanya dalam pengembangan ekonomi antariksa secara internasional,” kata Al-Tamimi, seperti dikutip dari Arab News, Rabu (27/10/2021).
Federasi Astronautika Internasional adalah sebuah organisasi luar angkasa terkemuka yang didirikan pada tahun 1951. Federasi ini didirikan untuk mempromosikan diskusi antara ilmuwan di seluruh dunia dan mendorong kerja sama di luar angkasa. Arab Saudi bergabung dengan federasi ini pada awal pekan.
Komisi Luar Angkasa Arab Saudi memang tengah berupaya untuk meningkatkan peran Kerajaan di sektor luar angkasa di kawasan dan internasional. Selain itu juga untuk merangsang pertumbuhan dan menginspirasi generasi mendatang.
Keanggotaan Komisi Luar Angkasa Arab Saudi di Federasi Astronautika Internasional adalah babak baru untuk kerjasama dengan masyarakat internasional guna membangun dan mengembangkan prinsip-prinsip dan kerangka kerja yang akan meningkatkan hukum internasional dan memaksimalkan manfaat yang diperoleh dari sektor luar angkasa dan teknologinya.
Komisi Luar Angkasa Saudi didirikan oleh keputusan kerajaan pada akhir 2018 untuk merangsang penelitian dan kegiatan industri terkait ruang angkasa. Pada tahun 2020, Pangeran Sultan bin Salman, astronot Saudi, Arab, dan Muslim pertama, mengatakan bahwa Kerajaan merencanakan investasi USD2,1 miliar dalam program luar angkasa negara sebagai bagian dari Visi 2030.
“Di masa kita hidup sekarang, luar angkasa menjadi sektor fundamental ekonomi global, menyentuh setiap aspek kehidupan kita di Bumi. Bisnis antariksa dan ekonomi antariksa diharapkan tumbuh menjadi triliunan riyal saat kita melangkah maju,” katanya.
“Kami percaya ada banyak peluang yang ada di sektor luar angkasa. Dan kami, di Arab Saudi bermaksud memanfaatkan peluang ini di semua tingkatan. Kerajaan bercita-cita untuk menjadi pemain global terkemuka dalam industri luar angkasa sambil memajukan prospek untuk generasi mendatang,” tambah sang pangeran.
Lihat Juga: Penuhi Undangan Menteri Tawfiq, Menag Bertolak ke Arab Saudi Bahas Operasional Haji 2025
(esn)