Erdogan Perintahkan Usir 10 Diplomat Barat Termasuk AS

Minggu, 24 Oktober 2021 - 00:44 WIB
loading...
Erdogan Perintahkan...
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memerintahkan menteri luar negerinya menyatakan 10 dubes Barat di Turki sebagai persona non grata, yang artinya harus diusir.. Foto/REUTERS
A A A
ANKARA - Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (23/10/2021) memerintahkan menteri luar negerinya untuk menyatakan 10 duta besar (dubes)Barat di Turki , termasuk diplomat Amerika Serikat (AS), sebagai "persona non grata". Itu sama artinya dengan perintah untuk segera mengusir para diplomat asing tersebut.

Tindakan itu sebagai respons Ankara setelah 10 dubesBarat menyerukan pembebasan aktivis dan dermawan Turki Osman Kavala dari penjara.



"Saya telah memerintahkan menteri luar negeri kita untuk menyatakan 10 duta besar ini sebagai persona non grata sesegera mungkin," katanya, seperti dikutip Reuters.

Persona non grata adalah istilah untuk orang yang tidak diinginkan. Orang-orang yang di-persona non grata-kan biasanya tidak boleh hadir di suatu tempat atau negara, yang artinya harus diusir dan dideportasi.

Kementerian Luar Negeri Turki sebelumnya telah memanggil 10 duta besar setelah membuat seruan bersama untuk membebaskan Osman Kavala.

Sejak 2017, Turki telah memenjarakan Kavala tanpa dakwaan atas serangkaian tuduhan terkait dengan protes anti-pemerintah pada 2013 dan kudeta militer yang gagal pada 2016. Kavala membantah tuduhan-tuduhan itu.

Meskipun dibebaskan pada Februari 2021 dalam kasus mendanai protes 2013, dia ditangkap lagi atas tuduhan berusaha menghapus tatanan konstitusional. Penangkapan terjadi setelah Erdogan mengkritik putusan pengadilan yang membebaskannya.

Kelompok hak asasi manusia (HAM) dan pemerintah Barat memandang kasus Kavala sebagai ujian kritis bagi independensi peradilan Turki dan supremasi hukum.



Dalam sebuah pernyataan langka yang dirilis pada hari Senin lalu, Dubes Kanada, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Belanda, Norwegia, Swedia, dan AS menyerukan resolusi yang adil dan cepat untuk kasus Kavala.

"Penundaan yang berkelanjutan dalam persidangannya...membayangi penghormatan terhadap demokrasi, supremasi hukum dan transparansi dalam sistem peradilan Turki," bunyi pernyataan mereka.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengecam pernyataan bersama 10 dubes itu di Twitter.

"Tidak dapat diterima bagi duta besar untuk membuat rekomendasi atau saran kepada pengadilan untuk kasus yang sedang berlangsung," kata Soylu.

"Rekomendasi dan saran Anda membayangi pemahaman Anda tentang hukum dan demokrasi."
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
Paus Fransiskus Meninggal...
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Para Pemimpin Dunia Sampaikan Belasungkawa
Kenapa Pope Dipanggil...
Kenapa Pope Dipanggil Paus di Indonesia? Simak Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
Rekomendasi
Ketua Umum PBNU: Paus...
Ketua Umum PBNU: Paus Fransiskus Pengasuh dan Pembela Kemanusiaan
Elnusa Petrofin Gelar...
Elnusa Petrofin Gelar Job Fair Perkuat Pengembangan Talenta Muda
Bidik Pasar Singapura,...
Bidik Pasar Singapura, KIN dan Morinaga Kolaborasi Hadirkan Inovasi Susu Premium
Berita Terkini
Paus Fransiskus Wafat...
Paus Fransiskus Wafat usai Sampaikan Pidato Terakhir Serukan Diakhirinya Perang di Gaza
2 jam yang lalu
5 Fakta Fahda binti...
5 Fakta Fahda binti Falah, Istri Raja Salman dan Ibu dari Putra Mahkota Arab Saudi
5 jam yang lalu
Dunia Berduka, Lonceng...
Dunia Berduka, Lonceng Gereja-gereja Berdentang untuk Paus Fransiskus
6 jam yang lalu
Para Pemimpin Timur...
Para Pemimpin Timur Tengah Ungkap Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus
7 jam yang lalu
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
7 jam yang lalu
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
8 jam yang lalu
Infografis
Menhan AS Perintahkan...
Menhan AS Perintahkan Pengerahan Kapal Selam Nuklir ke Timteng
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved