Hamas: Perang Tidak Dapat Dihindari, Kami Bisa Mengalahkan Israel!

Kamis, 21 Oktober 2021 - 23:30 WIB
loading...
Hamas: Perang Tidak...
Militan Jalur Gaza, Hamas. FOTO/Reuters
A A A
GAZA - Hamas memperingatkan Israel , perang tidak bisa dihindari kecuali Israel mengakhiri pendudukan Palestina. Dr Ghazi Hamad, seorang pejabat senior Hamas, mengatakan kepada Sky News, bahwa pertarungan akan berlanjut "dengan segala cara" sampai Palestina menjadi negara merdeka .

“Hamas telah memperingatkan Israel, bahwa perang lain tidak dapat dihindari kecuali pendudukannya atas Palestina berakhir dan krisis kemanusiaan yang mengerikan di Gaza diselesaikan,” tandas Hamad, Rabu (20/10/2021).



Berbicara secara eksklusif kepada Sky News, dalam wawancara pertama sejak pembicaraan mediasi di Mesir berakhir, pejabat senior Hamas itu mengatakan bahwa pertarungan akan berlanjut "dengan segala cara", sampai sebuah negara Palestina merdeka didirikan.

"Kami dapat mengalahkan Israel, kami dapat menargetkan Israel, kami telah menargetkan Israel berkali-kali," tegas Hamad. "Israel telah mencuri tanah saya. Kami adalah korbannya. Anda harus mengerti, kami adalah korban pendudukan. Kami tidak mempercayai Israel. Kami tidak percaya Israel tertarik pada perdamaian," lanjutnya.

Hamad menolak untuk mengakui negara Israel dan tidak mengesampingkan konflik lain. "Semuanya terbuka. Hamas mencoba menghindari perang, kami mencoba melindungi rakyat kami, kami mencoba memberi orang kehidupan yang baik di sini, tetapi pendudukan sepanjang waktu ada di depan mata saya," tuturnya.



Dalam beberapa hari terakhir, kepemimpinan senior Hamas telah berada di negara tetangga, Mesir, untuk merundingkan gencatan senjata yang lebih lama dengan Israel. Pembicaraan terhenti karena rincian pertukaran tahanan. Hamas menuntut ratusan warga Palestina dibebaskan, dengan imbalan dua orang Israel yang masih hidup dan mayat dua tentara yang tewas.

Tercatat, Israel dan militan di Jalur Gaza telah berperang empat kali sejak 2006. Kedua belah pihak berkumpul kembali setelah konflik 11 hari terakhir pada bulan Mei, yang menewaskan sedikitnya 243 orang di Gaza dan 12 di Israel.



Lebih dari seratus korban jiwa pada pertempuran terakhir adalah wanita dan anak-anak, semuanya orang Palestina kecuali dua orang. "Oke kami bisa dibunuh, mereka bisa datang dan menghancurkan segalanya. Tetapi, pada saat yang sama, Israel tidak akan pernah melihat stabilitas, kecuali Palestina melihat stabilitas dan keamanan," papar Hamad.

"Ini adalah hak kami, hak nasional kami (untuk menyerang Israel). Israel harus memahami bahwa cepat atau lambat kami akan menang, karena kami adalah pemilik tanah ini," tambahnya

Sekitar 1,6 juta orang tinggal di Gaza - setengah dari mereka adalah anak-anak - sementara sekitar 50% dari populasi orang dewasa menganggur. Hampir semua air tidak dapat diminum dan 64% warga Gaza hidup dalam kemiskinan ekstrem.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1758 seconds (0.1#10.140)