Taliban Beri Uang Tunai dan Tanah untuk Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri
loading...
A
A
A
KABUL - Taliban menghadiahkan sebidang tanah dan uang tunai kepada anggota keluarga para pelaku bom bunuh diri "heroik" yang tewas setelah menargetkan pasukan Amerika Serikat (AS) dan Afghanistan.
Pernyataan itu diungkapkan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Taliban Qari Saeed Khosty di Twitter pada 19 Oktober 2021.
Menulis di media sosial, Qari Saeed Khosty mengutip pengumuman yang dibuat sehari sebelumnya oleh pelaksana Menteri Dalam Negeri Sirajuddin Haqqani yang menggambarkan para pembom “syahid” yang tewas karena “jihad dan pengorbanan” sebagai “pahlawan Islam dan negara.”
Haqqani adalah pelaksana menteri dalam negeri yang kepalanya dihargai AS sebesar USD10 juta. Dia disebut sebagai “teroris global yang disebut secara khusus”.
Dia bertemu keluarga para pelaku pengeboman bunuh diri di upacara di Intercontinental Hotel di Kabul, yang menjadi target pembom bunuh diri pada 2018.
Foto-foto resmi pertemuan pada Selasa telah diposting di media sosial.
“Dalam pidatonya, menteri memuji Jihad dan pengorbanan para syuhada dan Mujahidin serta menyebut mereka pahlawan Islam dan negara,” papar Khosty dalam pernyataan di Twitter.
“Dia menyebut mereka pahlawan bangsa yang beriman,” ujar dia.
“Munculnya sistem Islam adalah hasil dari darah para syuhada kita. Sekarang Anda dan saya harus menahan diri untuk tidak mengkhianati aspirasi para martir kita,” papar dia.
“Keluarga pelaku bom bunuh diri diberi pakaian, 10.000 afghani (USD111) dan sebidang tanah yang dijanjikan,” ungkap juru bicara Khosti.
Haqqani mengambil alih dari ayahnya Jalaluddin Haqqani sebagai kepala jaringan Haqqani, kelompok ekstremis yang berafiliasi dengan Taliban yang dipersalahkan oleh dinas intelijen Barat atas beberapa serangan bunuh diri paling berdarah dalam perang Afghanistan.
Dia dicari untuk diinterogasi oleh FBI terkait serangan di hotel lain di Kabul pada 2008 di mana enam orang termasuk seorang warga negara Amerika Serikat tewas.
Setelah kemenangan Taliban atas pemerintah dukungan Barat yang runtuh pada Agustus, pejuang ISIS telah melakukan serangkaian bom bunuh diri terhadap masjid dan target lainnya, menewaskan ratusan warga sipil.
Pernyataan itu diungkapkan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Taliban Qari Saeed Khosty di Twitter pada 19 Oktober 2021.
Menulis di media sosial, Qari Saeed Khosty mengutip pengumuman yang dibuat sehari sebelumnya oleh pelaksana Menteri Dalam Negeri Sirajuddin Haqqani yang menggambarkan para pembom “syahid” yang tewas karena “jihad dan pengorbanan” sebagai “pahlawan Islam dan negara.”
Haqqani adalah pelaksana menteri dalam negeri yang kepalanya dihargai AS sebesar USD10 juta. Dia disebut sebagai “teroris global yang disebut secara khusus”.
Dia bertemu keluarga para pelaku pengeboman bunuh diri di upacara di Intercontinental Hotel di Kabul, yang menjadi target pembom bunuh diri pada 2018.
Foto-foto resmi pertemuan pada Selasa telah diposting di media sosial.
“Dalam pidatonya, menteri memuji Jihad dan pengorbanan para syuhada dan Mujahidin serta menyebut mereka pahlawan Islam dan negara,” papar Khosty dalam pernyataan di Twitter.
“Dia menyebut mereka pahlawan bangsa yang beriman,” ujar dia.
“Munculnya sistem Islam adalah hasil dari darah para syuhada kita. Sekarang Anda dan saya harus menahan diri untuk tidak mengkhianati aspirasi para martir kita,” papar dia.
“Keluarga pelaku bom bunuh diri diberi pakaian, 10.000 afghani (USD111) dan sebidang tanah yang dijanjikan,” ungkap juru bicara Khosti.
Haqqani mengambil alih dari ayahnya Jalaluddin Haqqani sebagai kepala jaringan Haqqani, kelompok ekstremis yang berafiliasi dengan Taliban yang dipersalahkan oleh dinas intelijen Barat atas beberapa serangan bunuh diri paling berdarah dalam perang Afghanistan.
Dia dicari untuk diinterogasi oleh FBI terkait serangan di hotel lain di Kabul pada 2008 di mana enam orang termasuk seorang warga negara Amerika Serikat tewas.
Setelah kemenangan Taliban atas pemerintah dukungan Barat yang runtuh pada Agustus, pejuang ISIS telah melakukan serangkaian bom bunuh diri terhadap masjid dan target lainnya, menewaskan ratusan warga sipil.
(sya)