Penyelam Temukan Pedang Tentara Salib Berusia 900 Tahun di Lepas Pantai Israel
loading...
A
A
A
HAIFA - Seorang penyelam amatir yang menjelajahi perairan dangkal di utara Israel menemukan satu pedang yang diduga milik seorang ksatria tentara salib 900 tahun silam.
Bilah pedang sepanjang satu meter itu ditemukan penyelam bernama Shlomi Katzin di perairan dangkal di Haifa, dalam laporan yang dilansir Selasa (19/10/2021).
Diperkirakan pedang itu yang kini sangat bertatahkan organisme laut, muncul kembali setelah pergeseran pasir.
Otoritas Barang Antik Israel (IAA) mengatakan setelah dibersihkan dan dianalisis, pedang itu akan dipajang di depan umum.
Perang Salib yang dimulai pada 1095 dan berlangsung selama berabad-abad, membuat orang-orang Kristen Eropa melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk berupaya merebut kendali Yerusalem dan bagian lain dari Tanah Suci itu dari Muslim.
Kepala Unit Arkeologi Kelautan IAA Kobi Sharvit mengatakan pantai Carmel, tempat pedang itu ditemukan, menyediakan perlindungan bagi kapal saat badai selama berabad-abad aktivitas pelayaran di sepanjang pantai.
"Kondisi ini telah menarik kapal dagang selama berabad-abad, meninggalkan temuan arkeologis yang kaya," tutur dia.
Para peneliti berasumsi pedang itu mungkin terkait benteng tentara salib terdekat di Atlit.
"Pedang itu berat karena batu-batu yang menempel padanya dan juga karena pedang besi dan sangat besar... Itu berarti orang yang memegang pedang ini dan (bertarung) dengannya sangat kuat. Saya mencoba membayangkan dia di lapangan dengan semua baju besi dan pedang serta bertarung dengannya,” ungkap dia.
"Dia seharusnya benar-benar dalam kondisi kebugaran yang baik, mungkin mereka lebih besar dari kita hari ini tapi jelas lebih kuat. Dan itu luar biasa," tutur dia.
Bilah pedang sepanjang satu meter itu ditemukan penyelam bernama Shlomi Katzin di perairan dangkal di Haifa, dalam laporan yang dilansir Selasa (19/10/2021).
Diperkirakan pedang itu yang kini sangat bertatahkan organisme laut, muncul kembali setelah pergeseran pasir.
Otoritas Barang Antik Israel (IAA) mengatakan setelah dibersihkan dan dianalisis, pedang itu akan dipajang di depan umum.
Perang Salib yang dimulai pada 1095 dan berlangsung selama berabad-abad, membuat orang-orang Kristen Eropa melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk berupaya merebut kendali Yerusalem dan bagian lain dari Tanah Suci itu dari Muslim.
Kepala Unit Arkeologi Kelautan IAA Kobi Sharvit mengatakan pantai Carmel, tempat pedang itu ditemukan, menyediakan perlindungan bagi kapal saat badai selama berabad-abad aktivitas pelayaran di sepanjang pantai.
"Kondisi ini telah menarik kapal dagang selama berabad-abad, meninggalkan temuan arkeologis yang kaya," tutur dia.
Para peneliti berasumsi pedang itu mungkin terkait benteng tentara salib terdekat di Atlit.
"Pedang itu berat karena batu-batu yang menempel padanya dan juga karena pedang besi dan sangat besar... Itu berarti orang yang memegang pedang ini dan (bertarung) dengannya sangat kuat. Saya mencoba membayangkan dia di lapangan dengan semua baju besi dan pedang serta bertarung dengannya,” ungkap dia.
"Dia seharusnya benar-benar dalam kondisi kebugaran yang baik, mungkin mereka lebih besar dari kita hari ini tapi jelas lebih kuat. Dan itu luar biasa," tutur dia.
(sya)