Menlu Rusia: NATO Kubur Ide Konsultasi dengan Moskow
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia sebelumnya mengumumkan penangguhan operasi misi diplomatiknya di NATO, serta kegiatan misi penghubung militer NATO dan kantor informasi NATO di Moskow.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov menyatakan NATO yang "mengubur" gagasan konsultasi dengan Moskow.
Dia menambahkan Kremlin dan aliansi barat tidak memiliki pertukaran untuk waktu yang lama sebelum Rusia memutuskan menghentikan komunikasi bilateral pada 18 Oktober.
“Berbicara tentang NATO: Saya telah memberi tahu Anda bagaimana semuanya dimulai dan bagaimana orang-orang di NATO hanya mengubur aturan kunci yang menjadi dasar bagi Dewan NATO-Rusia, khususnya kebutuhan untuk konsultasi mendesak dalam situasi krisis. Dan tren ini secara umum berlanjut," ungkap Lavrov.
Dia menambahkan Rusia telah mengusulkan kepada NATO lebih dari sekali untuk mencapai kesepakatan tentang garis yang tidak boleh dilintasi militer mereka, seberapa dekat mereka dapat mencapai perbatasan bersama, dan tentang perluasan lokasi latihan perang rutin dari perbatasan tersebut.
“Semua proposal ini disambut dengan diam oleh NATO,” papar Lavrov.
Dia mencatat bahwa penghentian format bilateral adalah "satu tanggapan terhadap tiga langkah yang diambil NATO."
Lavrov melanjutkan dengan mengecam reaksi Barat terhadap pengumuman tentang penghentian format kontak bilateral.
Dia menyebutnya sebagai upaya mengalihkan kesalahan dan tanda kurangnya "budaya diplomatik".
Lavrov lebih lanjut menyatakan jika NATO ingin memperbaiki hubungan bilateral ini, NATO harus membuat langkah pertama.
"Ya, posisi kami berasal dari fakta bahwa kami tidak pernah memprakarsai kemerosotan hubungan, baik dengan NATO, maupun dengan Uni Eropa, atau dengan negara mana pun dari belahan bumi Barat atau wilayah lain mana pun," ujar Lavrov.
Pada 18 Oktober, Moskow mengumumkan mulai bulan depan misi permanennya di NATO akan ditangguhkan. Selain itu, operasi kantor informasi NATO dan misi penghubung militer di Moskow juga akan ditangguhkan, dengan akreditasi karyawan NATO dicabut mulai 1 November.
Langkah itu dilakukan setelah NATO mencabut akreditasi delapan karyawan misi Rusia untuk NATO.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kemudian menjelaskan praktis tidak ada kontak antara Rusia dan NATO akhir-akhir ini, dan penangguhan format bilateral hanya membuat hubungan de jure antara keduanya sesuai dengan keadaan de facto mereka.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov menyatakan NATO yang "mengubur" gagasan konsultasi dengan Moskow.
Dia menambahkan Kremlin dan aliansi barat tidak memiliki pertukaran untuk waktu yang lama sebelum Rusia memutuskan menghentikan komunikasi bilateral pada 18 Oktober.
“Berbicara tentang NATO: Saya telah memberi tahu Anda bagaimana semuanya dimulai dan bagaimana orang-orang di NATO hanya mengubur aturan kunci yang menjadi dasar bagi Dewan NATO-Rusia, khususnya kebutuhan untuk konsultasi mendesak dalam situasi krisis. Dan tren ini secara umum berlanjut," ungkap Lavrov.
Dia menambahkan Rusia telah mengusulkan kepada NATO lebih dari sekali untuk mencapai kesepakatan tentang garis yang tidak boleh dilintasi militer mereka, seberapa dekat mereka dapat mencapai perbatasan bersama, dan tentang perluasan lokasi latihan perang rutin dari perbatasan tersebut.
“Semua proposal ini disambut dengan diam oleh NATO,” papar Lavrov.
Dia mencatat bahwa penghentian format bilateral adalah "satu tanggapan terhadap tiga langkah yang diambil NATO."
Lavrov melanjutkan dengan mengecam reaksi Barat terhadap pengumuman tentang penghentian format kontak bilateral.
Dia menyebutnya sebagai upaya mengalihkan kesalahan dan tanda kurangnya "budaya diplomatik".
Lavrov lebih lanjut menyatakan jika NATO ingin memperbaiki hubungan bilateral ini, NATO harus membuat langkah pertama.
"Ya, posisi kami berasal dari fakta bahwa kami tidak pernah memprakarsai kemerosotan hubungan, baik dengan NATO, maupun dengan Uni Eropa, atau dengan negara mana pun dari belahan bumi Barat atau wilayah lain mana pun," ujar Lavrov.
Pada 18 Oktober, Moskow mengumumkan mulai bulan depan misi permanennya di NATO akan ditangguhkan. Selain itu, operasi kantor informasi NATO dan misi penghubung militer di Moskow juga akan ditangguhkan, dengan akreditasi karyawan NATO dicabut mulai 1 November.
Langkah itu dilakukan setelah NATO mencabut akreditasi delapan karyawan misi Rusia untuk NATO.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kemudian menjelaskan praktis tidak ada kontak antara Rusia dan NATO akhir-akhir ini, dan penangguhan format bilateral hanya membuat hubungan de jure antara keduanya sesuai dengan keadaan de facto mereka.
(sya)