Iran Setuju Lanjutkan Negosiasi Program Nuklir dengan Kekuatan Dunia
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran akan melanjutkan negosiasi nuklir dengan kekuatan dunia pada 21 Oktober mendatang. Demikian ditegaskan oleh anggota Parlemen Iran, Ahmad Alirezabeigui usai melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian. Minggu (17/10/2021).
“Pembicaraan dengan Grup 4+1 akan dimulai kembali pada hari Kamis (21/10/2021) di Brussels,” ujar Alirezabeigui kepada kantor berita Fars, setelah sesi tertutup dengan Amir-Abdollahian.
Anggota parlemen Iran lainnya, Behrouz Mohebbi Najmabadi, mengatakan di Twitter pada akhir pekan, bahwa negosiasi akan dilanjutkan "minggu ini."
Negosiasi tentang program nuklir Iran ini telah ditangguhkan sejak Juni silam. Empat kekuatan dunia yang terlibat dalam negosiasi ini adalah empat anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yakni Inggris, China, Prancis, dan Rusia, ditambah Jerman.
Iran dan lima negara ini telah membuka pembicaraan di Wina pada April silam, di mana perwakilan Uni Eropa (UE) juga hadir. Sementara Amerika Serikat (AS) telah mengambil bagian dalam negosiasi tidak langsung.
AS, China, Rusia, Jerman, Prancis, dan Inggris mencapai kesepakatan di Wina dengan Iran mengenai program nuklirnya pada tahun 2015. Tetapi, presiden AS saat itu, Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi yang menggigit.
Teheran—yang bersikeras program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil—telah mundur dari banyak komitmennya berdasarkan perjanjian itu. Sementara penerus Trump, Joe Biden mengaku siap untuk kembali ke perjanjian jika Iran kembali mematuhi komitmen nuklirnya.
Pembicaraan Wina yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan itu ditangguhkan pada Juni, ketika Iran memilih Ebrahim Raisi yang ultrakonservatif sebagai presiden.
Namun, kepala diplomatik UE Josep Borrell mengatakan pada hari Jumat bahwa dia "siap" untuk bertemu dengan para pemimpin Iran di Brussels sebagai bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan yang goyah.
“Pembicaraan dengan Grup 4+1 akan dimulai kembali pada hari Kamis (21/10/2021) di Brussels,” ujar Alirezabeigui kepada kantor berita Fars, setelah sesi tertutup dengan Amir-Abdollahian.
Anggota parlemen Iran lainnya, Behrouz Mohebbi Najmabadi, mengatakan di Twitter pada akhir pekan, bahwa negosiasi akan dilanjutkan "minggu ini."
Negosiasi tentang program nuklir Iran ini telah ditangguhkan sejak Juni silam. Empat kekuatan dunia yang terlibat dalam negosiasi ini adalah empat anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yakni Inggris, China, Prancis, dan Rusia, ditambah Jerman.
Iran dan lima negara ini telah membuka pembicaraan di Wina pada April silam, di mana perwakilan Uni Eropa (UE) juga hadir. Sementara Amerika Serikat (AS) telah mengambil bagian dalam negosiasi tidak langsung.
AS, China, Rusia, Jerman, Prancis, dan Inggris mencapai kesepakatan di Wina dengan Iran mengenai program nuklirnya pada tahun 2015. Tetapi, presiden AS saat itu, Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi yang menggigit.
Teheran—yang bersikeras program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil—telah mundur dari banyak komitmennya berdasarkan perjanjian itu. Sementara penerus Trump, Joe Biden mengaku siap untuk kembali ke perjanjian jika Iran kembali mematuhi komitmen nuklirnya.
Pembicaraan Wina yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan itu ditangguhkan pada Juni, ketika Iran memilih Ebrahim Raisi yang ultrakonservatif sebagai presiden.
Namun, kepala diplomatik UE Josep Borrell mengatakan pada hari Jumat bahwa dia "siap" untuk bertemu dengan para pemimpin Iran di Brussels sebagai bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan yang goyah.
(esn)