Arab Saudi Cemaskan Aktivitas Nuklir Iran: Kami Memasuki Fase Berbahaya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Arab Saudi menyuarakan kecemasannya terhadap aktivitas program nuklir Iran. Menurut Riyadh, aktivitas nuklir Teheran telah menempatkan kawasan Timur Tengah di tempat yang berbahaya.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan kepada wartawan di Washington mengatakan akselerasi kegiatan nuklir Iran sangat memprihatinkan.
“Kami pikir kami memasuki fase berbahaya,” katanya pada hari Jumat (15/10/2021) atau sehari setelah bertemu dengan rekannya dari Amerika Serikat Antony Blinken pada hari Kamis.
Pangeran Faisal mengakui ada pembicaraan antara Arab Saudi dan Iran. "Tetapi tidak ada kemajuan substansial yang telah dibuat. Kami berkomitmen untuk melanjutkan diskusi ini," ujarnya, seperti dilansir Al Arabiya.
Ditanya tentang normalisasi hubungan dengan Israel, Pangeran Faisal mengatakan: “Kami pikir mereka telah berkontribusi positif terhadap stabilitas regional dan jalan menuju perdamaian. Pada saat yang sama, kami sangat yakin bahwa satu-satunya cara kami dapat memiliki stabilitas yang langgeng adalah jika kami menemukan cara untuk mengatasi masalah Palestina dan masalah negara Palestina dengan ibu kotanya di Yerusalem, dengan martabat dan kedaulatan."
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan kepada wartawan di Washington mengatakan akselerasi kegiatan nuklir Iran sangat memprihatinkan.
“Kami pikir kami memasuki fase berbahaya,” katanya pada hari Jumat (15/10/2021) atau sehari setelah bertemu dengan rekannya dari Amerika Serikat Antony Blinken pada hari Kamis.
Pangeran Faisal mengakui ada pembicaraan antara Arab Saudi dan Iran. "Tetapi tidak ada kemajuan substansial yang telah dibuat. Kami berkomitmen untuk melanjutkan diskusi ini," ujarnya, seperti dilansir Al Arabiya.
Ditanya tentang normalisasi hubungan dengan Israel, Pangeran Faisal mengatakan: “Kami pikir mereka telah berkontribusi positif terhadap stabilitas regional dan jalan menuju perdamaian. Pada saat yang sama, kami sangat yakin bahwa satu-satunya cara kami dapat memiliki stabilitas yang langgeng adalah jika kami menemukan cara untuk mengatasi masalah Palestina dan masalah negara Palestina dengan ibu kotanya di Yerusalem, dengan martabat dan kedaulatan."
(min)