Sekolah Menengah Putri Masih Ditutup, Gadis Remaja Afghanistan Meratapi Nasib

Jum'at, 15 Oktober 2021 - 01:35 WIB
loading...
Sekolah Menengah Putri...
Gadis remaja Afghanistan belum bisa kembali ke sekoah. FOTO/Al Jazeera
A A A
KABUL - Seorang remaja putri Afghanistan yang tinggal di Kabul, Rahela Nussrat (17), saat ini sedang berada di tahun terakhir sekolah menengahnya. Tetapi, dia belum bisa menghadiri kelas. Alasannya: penguasa baru Afghanistan telah memutuskan untuk melarang gadis remaja untuk bersekolah untuk saat ini.

Bulan lalu, Taliban mengumumkan sekolah akan dibuka, tetapi hanya anak laki-laki dari segala usia yang diminta untuk kembali ke sekolah. Taliban masih belum memperbolehkan kaum perempuan untuk bersekolah. Langkah tersebut menimbulkan pertanyaan tentang kebijakan kelompok tersebut mengenai pendidikan bagi kaum perempuan.



Taliban mengatakan "lingkungan belajar yang aman" diperlukan sebelum anak perempuan yang lebih tua dapat kembali ke sekolah. Taliban juga menambahkan bahwa sekolah akan dibuka kembali "sesegera mungkin", tanpa memberikan jangka waktu.

“Pendidikan adalah salah satu hak asasi manusia yang paling mendasar. Tetapi, hari ini, hak dasar itu telah diambil dari saya dan jutaan gadis Afghanistan lainnya,” kata Nussrat kepada Al Jazeera, Kamis (14/10/2021).

Afghanistan telah berjuang untuk mendapatkan anak perempuan kembali ke sekolah selama pemerintahan Presiden Ashraf Ghani yang didukung Barat. Menurut survei 2015 yang disiapkan untuk UNESCO oleh Forum Pendidikan Dunia, hampir 50 persen sekolah Afghanistan tidak memiliki bangunan yang dapat digunakan.



Lebih dari 2,2 juta anak perempuan Afghanistan tidak dapat bersekolah baru-baru ini, seperti tahun lalu. Dan, 60 persen dari total anak putus sekolah di negara itu. Ketidakjelasan Taliban tentang pembukaan kembali sekolah menengah telah memperparah masalah dan merupakan pukulan bagi jutaan anak perempuan, terutama mereka yang keluarganya mengira akhir perang dapat kembali ke kehidupan normal.

“Ketika pemerintah Afghanistan jatuh, saya kehilangan hak atas pendidikan, ini pertama kalinya saya menangis karena jenis kelamin saya,” kata Nussrat. Dia mengaku masih tidak mengerti alasan menjauhkan gadis remaja dari pendidikan. Tetapi dia yakin, jika terus berlanjut, itu hanya akan menjadi bumerang bagi Taliban.

“Mereka terus mengatakan bahwa mereka ingin orang-orang muda tetap tinggal dan menggunakan bakat mereka, tetapi mereka hanya mengusir kita semua,” kata Nussrat melalui telepon dari rumahnya di Kabul.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Taliban Eksekusi 4 Pria...
Taliban Eksekusi 4 Pria di Stadion Afghanistan yang Penuh Sesak
Kenapa Bendera Timnas...
Kenapa Bendera Timnas Afghanistan Tidak Diganti Bendera Taliban di Event Internasional?
Rusia Hapus Taliban...
Rusia Hapus Taliban dari Daftar Teroris, Afghanistan Perluas Kerja Sama
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
5 Negara Korup dengan...
5 Negara Korup dengan Militer Terlemah, Nomor 1 dan 4 Berpenduduk Mayoritas Muslim
Perang 2 Negara Muslim...
Perang 2 Negara Muslim Makin Panas, Tentara Pakistan dan Afghanistan Baku Tembak di Perbatasan
Ngeri! China Ledakkan...
Ngeri! China Ledakkan Bom Hidrogen Non Nuklir Pertama di Dunia
Waduh! Tas Menteri Keamanan...
Waduh! Tas Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem Dicuri di Restoran, Apa Saja Isinya?
Rekomendasi
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
Paula Verhoeven Klarifikasi...
Paula Verhoeven Klarifikasi Hubungan dengan Pria yang Diduga Selingkuhannya, Bukan Orang Ketiga
MA Mutasi 199 Hakim...
MA Mutasi 199 Hakim dan 68 Panitera, Terbanyak dari Jakarta
Berita Terkini
Trump Buat Tawaran Terakhir...
Trump Buat Tawaran Terakhir untuk Akhiri Perang Ukraina
19 menit yang lalu
Putin akan Gelar Pertemuan...
Putin akan Gelar Pertemuan Puncak Khusus Rusia-Arab Tahun Ini
1 jam yang lalu
Bos Intel Israel: Netanyahu...
Bos Intel Israel: Netanyahu Perintahkan Dinas Keamanan Memata-matai Demonstran
2 jam yang lalu
Israel Bagikan Ucapan...
Israel Bagikan Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus, Lalu Menghapusnya
3 jam yang lalu
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
3 jam yang lalu
Paus Fransiskus akan...
Paus Fransiskus akan Dimakamkan pada Hari Sabtu 26 April
4 jam yang lalu
Infografis
5 Gaya Fashion Putri...
5 Gaya Fashion Putri Diana yang Sekarang Masih Menjadi Tren
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved