Zakharova: Wamenlu AS Sebut AUKUS Ancam Keamanan Asia Pasifik
loading...
A
A
A
MOSKOW - Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Victoria Nuland diberitahu bahwa perjanjian aliansi AUKUS mengancam untuk merusak arsitektur keamanan di Asia Pasifik . Hal itu diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia , Maria Zakharova.
"Dalam percakapan dengan Victoria Nuland, ditekankan bahwa kemitraan AUKUS semacam ini, yang sedang dibentuk, jika tidak disatukan oleh Amerika Serikat, Inggris dan Australia, tidak hanya mengancam untuk merusak arsitektur keamanan yang ada di kawasan Asia-Pasifik tetapi, pada prinsipnya, berpotensi membawa risiko bagi rezim non-proliferasi internasional," kata Zakharova dalam konferensi pers seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (14/10/2021).
Dikatakan oleh Zakharova bahwa pembicaraan antara pejabat Rusia dan Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland bermanfaat, tepat pada waktunya dan jujur.
“Pembicaraan itu ternyata sangat jujur, tanpa menghindari perincian berbagai masalah dan gangguan dalam hubungan bilateral, termasuk hambatan yang dibuat secara artifisial oleh Washington untuk kegiatan misi diplomatik Rusia dan terus-menerus memberlakukan visa dan pembatasan lain yang terpaksa kami tanggapi," tutur Zakharova.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia itu menambahkan bahwa Moskow dan Washington mempunyai keinginan bersama untuk mempertahankan dialog guna membuat hubungan bilateral yang lebih stabil dan dapat diprediksi.
Zakharova mengatakan pihak Rusia juga memberi tahu Nuland tentang kesiapan untuk menjalin kontak dengan AS di semua tingkatan.
Nuland juga diberitahu tentang kekhawatiran Moskow atas pengerahan pasukan AS di Polandia dan aktivitas NATO di dekat perbatasan Rusia.
"Atas prakarsa pihak Rusia, topik kegiatan NATO yang berbahaya di sekitar perbatasan Rusia - terutama di Eropa Timur, di Laut Hitam disinggung," ujar Zakharova.
Zakharova menambahkan bahwa Moskow sangat prihatin atas keputusan untuk mengerahkan militer AS di Polandia baru-baru ini. Victoria Nuland juga diberitahu bahwa Moskow tidak dapat menerima penyebaran infrastruktur militer NATO dan AS di Asia Tengah.
"Saat membahas topik internasional, banyak perhatian diberikan pada situasi di Afghanistan setelah evakuasi kontingen militer Amerika berakhir dengan tragedi nyata, keruntuhan," ucap Zakharova.
“Sekali lagi, dengan jelas dan tegas dinyatakan bahwa penyebaran infrastruktur militer AS atau NATO di Asia Tengah secara kategoris tidak dapat diterima oleh Rusia,” tukasnya.
AUKUS diumumkan pada pertengahan September lalu dan memicu reaksi dari Uni Eropa (UE), khususnya Prancis, yang kehilangan kontrak multi-miliar untuk pengembangan kapal selam dengan Australia setelah Canberra memilih untuk keluar demi kesepakatan dengan mitra AUKUS-nya.
Di bawah kesepakatan baru, Australia akan memperoleh teknologi untuk mengembangkan kapal selam nuklirnya sendiri, yang telah memicu kekhawatiran tentang masa depan rezim non-proliferasi di kawasan itu.
"Dalam percakapan dengan Victoria Nuland, ditekankan bahwa kemitraan AUKUS semacam ini, yang sedang dibentuk, jika tidak disatukan oleh Amerika Serikat, Inggris dan Australia, tidak hanya mengancam untuk merusak arsitektur keamanan yang ada di kawasan Asia-Pasifik tetapi, pada prinsipnya, berpotensi membawa risiko bagi rezim non-proliferasi internasional," kata Zakharova dalam konferensi pers seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (14/10/2021).
Dikatakan oleh Zakharova bahwa pembicaraan antara pejabat Rusia dan Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland bermanfaat, tepat pada waktunya dan jujur.
“Pembicaraan itu ternyata sangat jujur, tanpa menghindari perincian berbagai masalah dan gangguan dalam hubungan bilateral, termasuk hambatan yang dibuat secara artifisial oleh Washington untuk kegiatan misi diplomatik Rusia dan terus-menerus memberlakukan visa dan pembatasan lain yang terpaksa kami tanggapi," tutur Zakharova.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia itu menambahkan bahwa Moskow dan Washington mempunyai keinginan bersama untuk mempertahankan dialog guna membuat hubungan bilateral yang lebih stabil dan dapat diprediksi.
Zakharova mengatakan pihak Rusia juga memberi tahu Nuland tentang kesiapan untuk menjalin kontak dengan AS di semua tingkatan.
Nuland juga diberitahu tentang kekhawatiran Moskow atas pengerahan pasukan AS di Polandia dan aktivitas NATO di dekat perbatasan Rusia.
"Atas prakarsa pihak Rusia, topik kegiatan NATO yang berbahaya di sekitar perbatasan Rusia - terutama di Eropa Timur, di Laut Hitam disinggung," ujar Zakharova.
Zakharova menambahkan bahwa Moskow sangat prihatin atas keputusan untuk mengerahkan militer AS di Polandia baru-baru ini. Victoria Nuland juga diberitahu bahwa Moskow tidak dapat menerima penyebaran infrastruktur militer NATO dan AS di Asia Tengah.
"Saat membahas topik internasional, banyak perhatian diberikan pada situasi di Afghanistan setelah evakuasi kontingen militer Amerika berakhir dengan tragedi nyata, keruntuhan," ucap Zakharova.
“Sekali lagi, dengan jelas dan tegas dinyatakan bahwa penyebaran infrastruktur militer AS atau NATO di Asia Tengah secara kategoris tidak dapat diterima oleh Rusia,” tukasnya.
AUKUS diumumkan pada pertengahan September lalu dan memicu reaksi dari Uni Eropa (UE), khususnya Prancis, yang kehilangan kontrak multi-miliar untuk pengembangan kapal selam dengan Australia setelah Canberra memilih untuk keluar demi kesepakatan dengan mitra AUKUS-nya.
Di bawah kesepakatan baru, Australia akan memperoleh teknologi untuk mengembangkan kapal selam nuklirnya sendiri, yang telah memicu kekhawatiran tentang masa depan rezim non-proliferasi di kawasan itu.
(ian)