AS Berharap Kesepakatan Abraham Bantu Pecahkan Masalah Israel-Palestina

Rabu, 13 Oktober 2021 - 13:30 WIB
loading...
AS Berharap Kesepakatan Abraham Bantu Pecahkan Masalah Israel-Palestina
Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sedang bekerja keras untuk memperluas perjanjian normalisasi antara Israel dan negara-negara Arab, yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham. “AS berharap, memulihkan hubungan semacam itu dapat dimanfaatkan untuk memajukan kemajuan dalam konflik Israel dan Palestina ,” kata pejabat senior Departemen Luar Negeri AS dalam kondisi anonim, Selasa (12/10/2021), seperti dikutip dari JPost.

Dalam sebuah briefing dengan wartawan yang meninjau pertemuan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Rabu (13/10/2021) dengan rekan-rekannya dari Israel dan Uni Emirat Arab (UEA), para pejabat mengulangi bahwa Kesepakatan Abraham bukanlah pengganti solusi dua negara antara Israel dan Palestina.



"Kami terus menyambut kerja sama ekonomi antara Israel dan semua negara di kawasan itu. Kami berharap normalisasi dapat dimanfaatkan untuk memajukan kemajuan di jalur Israel-Palestina," lanjut pejabat tersebut.

Para pejabat AS tidak mengatakan dengan tepat bagaimana Washington bertujuan untuk menggunakan perjanjian normalisasi sebagai alat untuk membuat kemajuan dalam masalah Israel-Palestina.

“Pemerintahan Biden telah memulai dengan komitmen yang jelas terhadap solusi dua negara. Kami melanjutkan dengan komitmen itu. Kami berusaha untuk maju semampu kami, ketika kami bisa, sebaik mungkin,” kata salah satu pejabat AS.



Para pemimpin Israel, UEA, dan Bahrain menandatangani Kesepakatan Abraham di Gedung Putih pada September lalu. Bulan berikutnya, Israel dan Sudan mengumumkan mereka akan menormalkan hubungan, dan Maroko menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada bulan Desember, setelah Presiden AS Joe Biden mengalahkan pendahulunya Donald Trump dalam pemilihan.

Para pejabat Palestina mengatakan mereka merasa dikhianati oleh saudara-saudara Arab mereka karena mencapai kesepakatan dengan Israel tanpa terlebih dahulu menuntut kemajuan menuju pembentukan negara Palestina. Sampai tahun lalu, hanya dua negara Arab - Mesir dan Yordania - yang menjalin hubungan penuh dengan Israel.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1774 seconds (0.1#10.140)