Kasus-kasus Rasisme Terkenal di Berbagai Negara
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Rasisme atau rasialisme adalah suatu paham yang merasa ras diri sendiri merupakan ras yang paling tinggi daripada ras lainnya.
Tindakan rasialisme bahkan berpuncak pada diskriminasi dan pembantaian secara sistemik.
Berikut ini kasus-kasus rasismeyang terkenal di beberapa negara:
1. Amerika Serikat
Meski mencitrakan diri sebagai kiblat demokrasi dunia, rasialisme kerap melanda di berbagai negara bagian di Amerika Serikat seperti Arizona, Missouri, dan Mississppi.
Rasialisme marak di era pemerintahan Presiden Donald Trump. Contoh yang terkenal adalah tiga pria kulit hitam Breonna Taylor, George Floyd, dan Jacob Blakce yang dibunuh oleh polisi berkulit putih.
Tak hanya warga kulit hitam, orang-orang keturunan atau etnis Asia juga menjadi target serangan bermotif rasialisme. Mereka jadi target serangan sejak pandemi COVID-19 melanda dunia. Para penyerang meyakini, orang-orang etnis Asia sebagai pembawa virus.
2. Israel
Rasisme semakin terang-terangan di Israel dengan pengesahan UU Bangsa Yahudi pada tahun 2018 oleh Parlemen setempat.
UU ini mengeklaim negara Israel merupakan tanah air historis hanya bagi orang Yahudi. Undang-undang ini memicu kekhawatiran internasional karena orang Arab yang tinggal di negara itu menjadi target secara terlembaga.
UU tersebut secara tidak langsung melegalkan diskriminasi terhadap minoritas Arab di sana.
3. Myanmar
Meskipun memiliki lebih dari 100 kelompok etnis di negaranya, Myanmar memiliki banyak kasus kekerasan etnis yang terjadi di sepanjang sejarahnya.
Rasisme memburuk pada tahun 2017 lalu ketika militer melakukan kekerasan terhadap masyarakat Rohingya.
Komunitas Rohingya, yang didominasi orang-orang muslim, diperlakukan tidak adil di negara itu. Contoh, mereka tidak diakui kewarganegaraannya, sehingga tidak diberi akses kesejahteraan, kesehatan, dan lainnya.
4. Slovakia
Diskriminasi dalam aspek pendidikan, perumahan, dan pekerjaan juga dialami oleh orang-orang Romani di Slovakia. Padahal, konstitusi Slovakia dan juga beberapa hukum internasional telah setuju melindungi hak asasi manusia untuk seluruh warga.
Selain itu, tercatat pula bahwa negara Romani dan ras minoritas lainnya juga mengalami kekerasan dan ancaman.
Sumber: Litbang MPI/Diolah dari berbagai sumber.
Tindakan rasialisme bahkan berpuncak pada diskriminasi dan pembantaian secara sistemik.
Berikut ini kasus-kasus rasismeyang terkenal di beberapa negara:
1. Amerika Serikat
Meski mencitrakan diri sebagai kiblat demokrasi dunia, rasialisme kerap melanda di berbagai negara bagian di Amerika Serikat seperti Arizona, Missouri, dan Mississppi.
Rasialisme marak di era pemerintahan Presiden Donald Trump. Contoh yang terkenal adalah tiga pria kulit hitam Breonna Taylor, George Floyd, dan Jacob Blakce yang dibunuh oleh polisi berkulit putih.
Tak hanya warga kulit hitam, orang-orang keturunan atau etnis Asia juga menjadi target serangan bermotif rasialisme. Mereka jadi target serangan sejak pandemi COVID-19 melanda dunia. Para penyerang meyakini, orang-orang etnis Asia sebagai pembawa virus.
2. Israel
Rasisme semakin terang-terangan di Israel dengan pengesahan UU Bangsa Yahudi pada tahun 2018 oleh Parlemen setempat.
UU ini mengeklaim negara Israel merupakan tanah air historis hanya bagi orang Yahudi. Undang-undang ini memicu kekhawatiran internasional karena orang Arab yang tinggal di negara itu menjadi target secara terlembaga.
UU tersebut secara tidak langsung melegalkan diskriminasi terhadap minoritas Arab di sana.
3. Myanmar
Meskipun memiliki lebih dari 100 kelompok etnis di negaranya, Myanmar memiliki banyak kasus kekerasan etnis yang terjadi di sepanjang sejarahnya.
Rasisme memburuk pada tahun 2017 lalu ketika militer melakukan kekerasan terhadap masyarakat Rohingya.
Komunitas Rohingya, yang didominasi orang-orang muslim, diperlakukan tidak adil di negara itu. Contoh, mereka tidak diakui kewarganegaraannya, sehingga tidak diberi akses kesejahteraan, kesehatan, dan lainnya.
4. Slovakia
Diskriminasi dalam aspek pendidikan, perumahan, dan pekerjaan juga dialami oleh orang-orang Romani di Slovakia. Padahal, konstitusi Slovakia dan juga beberapa hukum internasional telah setuju melindungi hak asasi manusia untuk seluruh warga.
Selain itu, tercatat pula bahwa negara Romani dan ras minoritas lainnya juga mengalami kekerasan dan ancaman.
Sumber: Litbang MPI/Diolah dari berbagai sumber.
(min)