Sebabkan Pacarnya Tewas saat Berhubungan Seks, Pria Ini Dipenjara 18 Tahun
loading...
A
A
A
LUGANO - Seorang pria penjaga kelab malam asal Jerman dinyatakan bersalah telah menyebabkan kekasihnya tewas selama mereka berhubungan seks di Lugano, Swiss . Dia dihukum penjara 18 tahun oleh pengadilan.
Marc Schatzle mencekik Anna Florence Reed dengan handuk selama sesi intim mereka di kamar hotel mewah di tepi Danau Maggiore di Swiss. Korban tewas akibat tindakan tersebut.
Pengadilan mendengar kesaksian bahwa korban berusia 22 tahun, yang berasal dari keluarga balap kuda terkemuka, telah menghabiskan hampir ÂŁ50.000 untuk Schatzle dalam hubungan tiga bulan mereka.
Tetapi pada 9 April 2019 ketika korban mengancam akan meninggalkannya, Schatzle membunuhnya.
Schatzle, seorang binaragawan bertato berat dan ayah dua anak, telah mencoba mengeklaim bahwa dia secara tidak sengaja mencekik Reed saat berhubungan seks.
Namun argumennya ditolak oleh majelis hakim dalam sidang pada 1 Oktober 2021.
Hakim Mauro Ermani, ketua pengadilan pidana di Lugano, mengatakan Schatzle bersalah atas pembunuhan yang disengaja.
"Itu adalah pembunuhan yang disengaja pada tingkat yang sangat tinggi, dekat dengan pembunuhan," katanya, seperti dikutip The Mirror.
"Kesalahannya sangat tinggi. Dia terbukti mampu membunuh seorang wanita muda yang telah memberinya cinta dan uang, karena dia tidak mampu menahan emosinya ketika dia merasa ditinggalkan."
Marc Schatzle mencekik Anna Florence Reed dengan handuk selama sesi intim mereka di kamar hotel mewah di tepi Danau Maggiore di Swiss. Korban tewas akibat tindakan tersebut.
Pengadilan mendengar kesaksian bahwa korban berusia 22 tahun, yang berasal dari keluarga balap kuda terkemuka, telah menghabiskan hampir ÂŁ50.000 untuk Schatzle dalam hubungan tiga bulan mereka.
Tetapi pada 9 April 2019 ketika korban mengancam akan meninggalkannya, Schatzle membunuhnya.
Schatzle, seorang binaragawan bertato berat dan ayah dua anak, telah mencoba mengeklaim bahwa dia secara tidak sengaja mencekik Reed saat berhubungan seks.
Namun argumennya ditolak oleh majelis hakim dalam sidang pada 1 Oktober 2021.
Hakim Mauro Ermani, ketua pengadilan pidana di Lugano, mengatakan Schatzle bersalah atas pembunuhan yang disengaja.
"Itu adalah pembunuhan yang disengaja pada tingkat yang sangat tinggi, dekat dengan pembunuhan," katanya, seperti dikutip The Mirror.
"Kesalahannya sangat tinggi. Dia terbukti mampu membunuh seorang wanita muda yang telah memberinya cinta dan uang, karena dia tidak mampu menahan emosinya ketika dia merasa ditinggalkan."