China Warning AS soal Taiwan: Perang Dapat Dipicu Kapan Saja!
loading...
A
A
A
BEIJING - China , melalui media corongnya, meluncurkan peringatan mengerikan terhadap Amerika Serikat (AS) dan sekutunya tentang potensi perang terkait Taiwan .
Peringatan muncul setelah 56 pesawat tempur China menyeberang ke zona pertahanan udara Taiwan pada Senin (4/10/2021) kemarin.
Dalam editorialnya semalam, The Global Times mengatakan "suasana damai” di wilayah pulau Taiwan telah hilang dan tekanan dari Barat telah mengakibatkan rasa mendesak bahwa perang dapat dipicu kapan saja.
Ketegangan telah meningkat di Taiwan selama bertahun-tahun, tetapi situasi semakin memanas ketika Taipei mendesak Beijing untuk menghentikan "tindakan provokatif yang tidak bertanggung jawab" setelah 56 pesawat tempur China melintasi zona pertahanan udaranya dalam serangan rekor lainnya.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya mengerahkan beberapa pesawat untuk menyiarkan peringatan setelah 36 jet tempur, 12 pengebom berkemampuan nuklir H-6 dan empat pesawat lainnya memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) barat daya.
Empat jet tempur lagi memasuki zona itu dalam serangan mendadak malam, sehingga totalnya menjadi 56 pesawat.
Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan yang menuduh China melakukan kegiatan militer provokatif yang merusak perdamaian dan stabilitas regional."Komitmen AS untuk Taiwan sangat kuat," kata departemen tersebut.
Namun, China membalas dalam editorial pedas Global Times yang mengatakan bahwa tampilannya kemarin adalah peringatan keras bagi otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP)—partai berkuasa yang pro-kemerdekaan Taiwan.
“Kolusi strategis antara AS dan Jepang dan otoritas DPP menjadi lebih berani, dan situasi di Selat Taiwan hampir kehilangan ruang untuk manuver yang tertatih-tatih di tepi pertarungan, menciptakan rasa urgensi bahwa perang dapat dipicu kapan saja,” bunyi editorial tersebut.
Peringatan muncul setelah 56 pesawat tempur China menyeberang ke zona pertahanan udara Taiwan pada Senin (4/10/2021) kemarin.
Dalam editorialnya semalam, The Global Times mengatakan "suasana damai” di wilayah pulau Taiwan telah hilang dan tekanan dari Barat telah mengakibatkan rasa mendesak bahwa perang dapat dipicu kapan saja.
Ketegangan telah meningkat di Taiwan selama bertahun-tahun, tetapi situasi semakin memanas ketika Taipei mendesak Beijing untuk menghentikan "tindakan provokatif yang tidak bertanggung jawab" setelah 56 pesawat tempur China melintasi zona pertahanan udaranya dalam serangan rekor lainnya.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya mengerahkan beberapa pesawat untuk menyiarkan peringatan setelah 36 jet tempur, 12 pengebom berkemampuan nuklir H-6 dan empat pesawat lainnya memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) barat daya.
Empat jet tempur lagi memasuki zona itu dalam serangan mendadak malam, sehingga totalnya menjadi 56 pesawat.
Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan yang menuduh China melakukan kegiatan militer provokatif yang merusak perdamaian dan stabilitas regional."Komitmen AS untuk Taiwan sangat kuat," kata departemen tersebut.
Namun, China membalas dalam editorial pedas Global Times yang mengatakan bahwa tampilannya kemarin adalah peringatan keras bagi otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP)—partai berkuasa yang pro-kemerdekaan Taiwan.
“Kolusi strategis antara AS dan Jepang dan otoritas DPP menjadi lebih berani, dan situasi di Selat Taiwan hampir kehilangan ruang untuk manuver yang tertatih-tatih di tepi pertarungan, menciptakan rasa urgensi bahwa perang dapat dipicu kapan saja,” bunyi editorial tersebut.