Iran Bersedia Berunding Asal AS Cairkan Dana USD10 Miliar
loading...
A
A
A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran mengatakan para pejabat Amerika Serikat (AS) bulan lalu telah mencoba untuk membahas dimulainya kembali pembicaraan nuklir. Namun ia bersikeras Washington harus terlebih dahulu mencairkan USD10 miliar dari dana beku Teheran sebagai tanda niat baik.
Teheran telah menolak pembicaraan langsung dengan Amerika Serikat, dan pembicaraan tidak langsung tentang menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 yang bertujuan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir yang dihentikan pada bulan Juni lalu.
"Amerika Serikat menggunakan perantara di PBB bulan lalu untuk mencoba melakukan kontak," kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian kepada televisi pemerintah seperti dikutip dari Reuters, Minggu (3/10/2021).
Iran tidak dapat memperoleh puluhan miliar dolar asetnya di bank asing, terutama dari ekspor minyak dan gas, karena sanksi AS terhadap sektor perbankan dan energinya.
"Amerika mencoba menghubungi kami melalui saluran yang berbeda (di Majelis Umum PBB) di New York, dan saya memberi tahu para mediator jika niat Amerika serius maka diperlukan indikasi serius dengan melepaskan setidaknya USD10 miliar uang yang diblokir," ujar Amirabdollahian.
"Mereka tidak bersedia melepaskan USD10 miliar milik negara Iran sehingga kita dapat mengatakan bahwa Amerika sekali dalam beberapa dekade terakhir betul-betul mempertimbangkan kepentingan bangsa Iran," sambungnya.
Kekuatan Barat telah mendesak Iran untuk kembali ke negosiasi dan mengatakan waktu hampir habis karena program nuklir Teheran berkembang jauh melampaui batas yang ditetapkan oleh kesepakatan.
Amirabdollahian menegaskan kembali bahwa Iran akan segera kembali ke pembicaraan nuklir yang terhenti di Wina, namun ia menolak untuk memberikan tanggal pastinya.
Teheran mengatakan langkah nuklirnya dapat dibalik jika Washington mencabut semua sanksi. Para pejabat Iran dan Barat mengatakan masih banyak masalah yang harus diselesaikan sebelum kesepakatan itu dapat dihidupkan kembali.
Teheran telah menolak pembicaraan langsung dengan Amerika Serikat, dan pembicaraan tidak langsung tentang menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 yang bertujuan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir yang dihentikan pada bulan Juni lalu.
"Amerika Serikat menggunakan perantara di PBB bulan lalu untuk mencoba melakukan kontak," kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian kepada televisi pemerintah seperti dikutip dari Reuters, Minggu (3/10/2021).
Iran tidak dapat memperoleh puluhan miliar dolar asetnya di bank asing, terutama dari ekspor minyak dan gas, karena sanksi AS terhadap sektor perbankan dan energinya.
"Amerika mencoba menghubungi kami melalui saluran yang berbeda (di Majelis Umum PBB) di New York, dan saya memberi tahu para mediator jika niat Amerika serius maka diperlukan indikasi serius dengan melepaskan setidaknya USD10 miliar uang yang diblokir," ujar Amirabdollahian.
"Mereka tidak bersedia melepaskan USD10 miliar milik negara Iran sehingga kita dapat mengatakan bahwa Amerika sekali dalam beberapa dekade terakhir betul-betul mempertimbangkan kepentingan bangsa Iran," sambungnya.
Kekuatan Barat telah mendesak Iran untuk kembali ke negosiasi dan mengatakan waktu hampir habis karena program nuklir Teheran berkembang jauh melampaui batas yang ditetapkan oleh kesepakatan.
Amirabdollahian menegaskan kembali bahwa Iran akan segera kembali ke pembicaraan nuklir yang terhenti di Wina, namun ia menolak untuk memberikan tanggal pastinya.
Teheran mengatakan langkah nuklirnya dapat dibalik jika Washington mencabut semua sanksi. Para pejabat Iran dan Barat mengatakan masih banyak masalah yang harus diselesaikan sebelum kesepakatan itu dapat dihidupkan kembali.
(ian)