Jenderal Mark Milley: Al-Qaeda Dapat Mengancam AS dalam Setahun

Rabu, 29 September 2021 - 05:30 WIB
loading...
A A A
Satu serangan bunuh diri menewaskan 182 orang selama operasi penarikan di bandara Kabul. Tiga belas personel layanan AS dan 169 warga Afghanistan tewas di gerbang bandara Kabul pada 26 Agustus.

Sidang pada Selasa (28/9/2021) dimulai dengan kesaksian pembukaan dari Menteri Pertahanan Lloyd Austin diikuti Jenderal Milley.

Jenderal Milley mengatakan AS harus terus melindungi rakyatnya dari serangan teroris dari Afghanistan, dan misi itu sekarang akan lebih sulit.

"Taliban adalah dan tetap menjadi organisasi teroris dan masih belum memutuskan hubungan dengan al-Qaeda," papar dia.

"Al-Qaeda atau ISIS (kelompok Negara Islam) yang dibentuk kembali dengan aspirasi untuk menyerang AS adalah kemungkinan yang sangat nyata, dan berbagai kondisi memasukkan aktivitas di wilayah yang tidak diatur dapat muncul dalam 12-36 bulan ke depan," ujar dia.

Jenderal Milley mengatakan dia membuat penilaian pada akhir 2020 bahwa penarikan pasukan yang dipercepat dari Afghanistan dapat mempercepat keruntuhan pemerintah.

Namun baik dia maupun Austin sama-sama bersaksi bahwa kecepatan keruntuhan membuat militer AS lengah.

"Fakta bahwa tentara Afghanistan yang kami dan mitra kami latih begitu saja mencair, dalam banyak kasus tanpa melepaskan tembakan, mengejutkan kami semua," ujar Austin.

Jenderal AS lainnya, Kenneth McKenzie, juga hadir dalam sidang parlemen itu. Sebagai kepala Komando Pusat AS, dia mengawasi penarikan dari Afghanistan.

Ketiga pria itu sekarang menjawab pertanyaan dari anggota Kongres.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
Korban Tewas Gempa Mynamar...
Korban Tewas Gempa Mynamar dan Thailand Tembus 1.600 Orang
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Hati-hati, 3 Hal yang...
Hati-hati, 3 Hal yang harus Dihindari Kaum Wanita saat Merayakan Idulfitri
SIG Berangkatkan 2.160...
SIG Berangkatkan 2.160 Pemudik, Buka Posko Mudik di 4 Provinsi
Ribut di Tempat Parkir,...
Ribut di Tempat Parkir, Polisi Polres Rohil dan Temannya Tewas Ditikam
Berita Terkini
Wanita Tampar Askar...
Wanita Tampar Askar Masjid Nabawi, Polisi Madinah Turun Tangan
16 menit yang lalu
11 Negara Merayakan...
11 Negara Merayakan Idulfitri pada Minggu, 15 Negara Putuskan Senin
58 menit yang lalu
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
2 jam yang lalu
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
2 jam yang lalu
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
3 jam yang lalu
Blokade Israel Berlanjut...
Blokade Israel Berlanjut saat Idulfitri, Warga Palestina di Gaza Kelaparan
4 jam yang lalu
Infografis
5 Alasan Kapal Induk...
5 Alasan Kapal Induk AS Tak Lagi Relevan dalam Perang Masa Depan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved