Kremlin: Perluasan Infrastruktur NATO di Ukraina akan Lewati Garis Merah Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kremlin memperingatkan bahwa setiap perluasan infrastruktur militer NATO di Ukraina akan melewati salah satu "garis merah" Presiden Rusia , Vladimir Putin. Peringatan ini datang ketika NATO tengah menggelar latihan gabungan di Ukraina.
Ukraina, yang bukan anggota NATO, telah lama mencari hubungan yang lebih dekat dengan Barat dan militernya. Rusia dengan tegas menentang gagasan keanggotaan NATO untuk Ukraina.
“Putin telah berulang kali mencatat masalah potensi perluasan infrastruktur NATO di wilayah Ukraina, dan (dia) mengatakan ini akan melewati garis merah yang telah dia bicarakan sebelumnya," kata Kremlin, seperti dilansir Reuters pada Selasa (28/9/2021).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menolak gagasan tentang "garis merah" Rusia di luar perbatasan Rusia sendiri dan mengatakan bahwa Kiev memiliki keamanannya sendiri untuk dipikirkan.
"'Garis merah' Putin terbatas pada perbatasan Rusia. Di sisi perbatasan Ukraina-Rusia, kami dapat mencari tahu sendiri apa yang harus dilakukan demi kepentingan rakyat Ukraina, serta keamanan Ukraina dan Eropa,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko memperingatkan NATO soal latihan militer yang di Ukraina. Dia mengatakan, Belarusia dan juga Rusia mungkin akan memberikan respon keras atas latihan tersebut.
“Anda lihat, mereka menyeret pasukan NATO ke sana, ke Ukraina. Dengan kedok pusat pelatihan, mereka sebenarnya menciptakan pangkalan. Amerika Serikat menciptakan pangkalan di Ukraina. Jelas bahwa kita perlu bereaksi terhadap ini,” kata Lukashenko.
"Presiden Rusia dan saya telah mengadakan dan mengadakan konsultasi tentang masalah ini dan telah sepakat bahwa beberapa tindakan harus diambil di sana. Jika tidak, besok kita akan menghadapi situasi yang tidak dapat diterima tepat di perbatasan antara Belarusia dan Rusia,” sambungnya.
Ukraina, yang bukan anggota NATO, telah lama mencari hubungan yang lebih dekat dengan Barat dan militernya. Rusia dengan tegas menentang gagasan keanggotaan NATO untuk Ukraina.
“Putin telah berulang kali mencatat masalah potensi perluasan infrastruktur NATO di wilayah Ukraina, dan (dia) mengatakan ini akan melewati garis merah yang telah dia bicarakan sebelumnya," kata Kremlin, seperti dilansir Reuters pada Selasa (28/9/2021).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menolak gagasan tentang "garis merah" Rusia di luar perbatasan Rusia sendiri dan mengatakan bahwa Kiev memiliki keamanannya sendiri untuk dipikirkan.
"'Garis merah' Putin terbatas pada perbatasan Rusia. Di sisi perbatasan Ukraina-Rusia, kami dapat mencari tahu sendiri apa yang harus dilakukan demi kepentingan rakyat Ukraina, serta keamanan Ukraina dan Eropa,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko memperingatkan NATO soal latihan militer yang di Ukraina. Dia mengatakan, Belarusia dan juga Rusia mungkin akan memberikan respon keras atas latihan tersebut.
“Anda lihat, mereka menyeret pasukan NATO ke sana, ke Ukraina. Dengan kedok pusat pelatihan, mereka sebenarnya menciptakan pangkalan. Amerika Serikat menciptakan pangkalan di Ukraina. Jelas bahwa kita perlu bereaksi terhadap ini,” kata Lukashenko.
"Presiden Rusia dan saya telah mengadakan dan mengadakan konsultasi tentang masalah ini dan telah sepakat bahwa beberapa tindakan harus diambil di sana. Jika tidak, besok kita akan menghadapi situasi yang tidak dapat diterima tepat di perbatasan antara Belarusia dan Rusia,” sambungnya.
(esn)