Erdogan: Saya Bekerja Baik dengan Bush, Obama dan Trump tapi Tidak dengan Biden

Sabtu, 25 September 2021 - 05:02 WIB
loading...
Erdogan: Saya Bekerja...
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) bertemu dengan Joe Biden di Ankara, 26 Juni 2016. Saat itu Biden menjabat sebagai wakil presiden AS. Foto/Turkish Presidency via Daily Sabah
A A A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan blak-blakan tidak puas dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden karena kerja sama kedua pemerintah tidak bisa dimulai dengan baik. Hal itu berbeda dengan para pendahulu Biden.

"Saya bekerja dengan baik dengan George W. Bush, Barack Obama dan Donald Trump, tetapi saya tidak bisa mengatakan kami memulai dengan baik dengan Joe Biden," kata Erdoğan merujuk pada tiga presiden Amerika sebelum Biden.

"Setelah 19 tahun menjabat, saya tidak bisa mengatakan bahwa kami telah mencapai posisi yang baik dengan AS," ujarnya, seperti dilansir Daily Sabah, Jumat (24/9/2021).



“AS harus memahami bahwa Turki tidak akan mundur dari kesepakatan S-400,” katanya lebih lanjut, merujuk pada sistem pertahanan rudal Rusia yang dibeli Ankara, yang telah menyebabkan perselisihan antara Turki dan AS.

Menjawab pertanyaan tentang sikap Turki terhadap perkembangan terbaru di Afghanistan, Erdogan juga menunjukkan kegagalan dan ketidakpedulian AS terhadap situasi tersebut.

Dia menggarisbawahi bahwa AS membuat keputusannya tanpa meminta masukan dari Turki, dan dengan demikian tidak dapat mengharapkan Ankara untuk membayar harga atas perilaku negara yang tidak bertanggung jawab.

"Tidak terpikirkan bagi Turki untuk membuka pintu dan menerima mereka (migran Afghanistan). Negara kami bukan koridor terbuka. Tidak mudah untuk menerima hal seperti itu. Tindakan ini memiliki harga dan biaya."

"Amerika Serikat tidak bisa mengatakan, 'Buka pintu dan biarkan orang-orang Afghanistan memasuki Turki'. AS yang harus membayar harganya di sini. AS perlu mengambil langkah dalam hal ini," imbuh dia.

Lebih lanjut, Erdogan mengecam sekutu NATO-nya itu karena membela kelompok YPG Kurdi yang beroperasi di Suriah. Oleh Ankara, YPG dinyatakan sebagai kelompok teroris yang terkait dengan kelompok PKK.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Upgrade Besar-besaran...
China Upgrade Besar-besaran Pangkalan di Laut China Selatan, Terlihat Pesawat Pengebom H-6K
Perang Dagang Sengit,...
Perang Dagang Sengit, Diplomat Beijing: Gaun Sekretaris Pers Gedung Putih Buatan China
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
Kepala Pentagon: China...
Kepala Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Wanita Ini Gugat Lab...
Wanita Ini Gugat Lab DNA karena Hasil yang Keliru Membuatnya Terlanjur Aborsi
3 Anggota Keluarga Donald...
3 Anggota Keluarga Donald Trump yang Mendapat Untung Besar dari Kripto
Aneh tapi Nyata, Kepala...
Aneh tapi Nyata, Kepala Wanita Ini Terputus di Bagian Dalam tapi Berhasil Disambungkan Kembali
Mantan PM Malaysia Abdullah...
Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Meninggal Dunia di Usia 85 Tahun
Kerja Sama Antariksa,...
Kerja Sama Antariksa, Rusia Siap Bantu Indonesia Kirim Kosmonot ke Luar Angkasa
Rekomendasi
Apakah Nikah Batin Ada...
Apakah Nikah Batin Ada dalam Islam?
Divonis Berbahaya, Eropa...
Divonis Berbahaya, Eropa Larang Penggunaan Serat Karbon untuk Kendaraan
Perpres sudah Terbit,...
Perpres sudah Terbit, Mendikti Pastikan Tukin Dosen ASN Segera Cair
Berita Terkini
Dari Mana Kekayaaan...
Dari Mana Kekayaaan Raja Salman Berasal?
8 menit yang lalu
China Upgrade Besar-besaran...
China Upgrade Besar-besaran Pangkalan di Laut China Selatan, Terlihat Pesawat Pengebom H-6K
47 menit yang lalu
Perang Dagang Sengit,...
Perang Dagang Sengit, Diplomat Beijing: Gaun Sekretaris Pers Gedung Putih Buatan China
1 jam yang lalu
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
2 jam yang lalu
Kepala Pentagon: China...
Kepala Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Kapal Induk AS dalam 20 Menit
3 jam yang lalu
Jenderal Tertinggi Israel...
Jenderal Tertinggi Israel Sebut Menaklukkan Gaza Adalah Fantasi, Ini Alasannya
4 jam yang lalu
Infografis
Donald Trump Sebut Negosiasi...
Donald Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved