Warga Haiti yang Dideportasi Melempar Sepatu ke Pejabat AS, Serbu Pesawat
loading...
A
A
A
PORT AU PRINCE - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memanfaatkan kebijakan era Donald Trump untuk memerintahkan deportasi massal imigran Haiti.
Deportasi itu setelah media mengungkap sebanyak 15.000 warga Haiti membangun kemah di bawah jembatan Del Rio di Texas.
Perintah deportasi tersebut merupakan kebalikan dari janji Gedung Putih sebelumnya untuk memberikan status perlindungan sementara kepada warga Haiti.
“Tiga pegawai Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS mengalami cedera yang tidak mengancam jiwa setelah sekelompok pria Haiti dewasa yang dideportasi dari AS menyerang penerbangan yang berdekatan yang membawa para keluarga setelah mendarat di ibukota Haiti, Port-au-Prince,” ungkap sumber Departemen Keamanan Dalam Negeri AS berbicara kepada NBC News dan Fox News.
Rekaman amatir yang diperoleh layanan berita AS menunjukkan kekacauan di landasan bandara ketika lusinan orang, kebanyakan laki-laki, berlari ke arah pesawat dan mulai melemparkan sepatu dan benda-benda lain ke pesawat saat warga yang lain berusaha naik ke pesawat sewaan itu.
Tampak satu anggota awak pesawat mati-matian berusaha menutup pintu pesawat.
Seorang petugas polisi setempat kemudian terlihat melangkah ke truk tangga di depan massa yang marah dan meminta mereka membubarkan diri ketika polisi lain berdebat dengan massa.
“Insiden dalam rekaman video itu adalah salah satu dari dua gangguan yang terjadi di bandara Port-au-Prince pada Selasa (21/9/2021),” ungkap pernyataan DHS.
“Beberapa migran dewasa menyebabkan dua gangguan terpisah di landasan setelah turun dari pesawat di Port-au-Prince, Haiti. Petugas pengendalian massa Haiti menanggapi kedua insiden dan menyelesaikan situasi,” papar pernyataan ICE.
“ICE sepenuhnya menghormati hak semua orang untuk mengekspresikan pendapat mereka secara damai, sambil terus melakukan misi penegakan imigrasi yang konsisten dengan prioritas kami, hukum federal, dan kebijakan agensi,” ungkap pernyataan ICE.
Pemerintahan Biden menandatangani penerbangan deportasi pada Minggu, dengan lebih dari 1.000 warga negara Haiti dikirim kembali ke negara asal mereka pada Selasa.
Deportasi dimulai setelah lebih dari 15.000 warga Haiti ditemukan berkumpul di bawah jembatan di perbatasan AS dengan Meksiko di Del Rio, Texas.
Drone milik Fox News mengungkap perkemahan darurat pekan lalu, mendorong Badan Penerbangan Federal melarang drone terbang di atas daerah tersebut.
Rekaman itu, dikombinasikan dengan gambar dramatis agen patroli perbatasan AS yang sedang menunggang kuda mencambuk para migran Haiti.
Video itu terbukti sangat memalukan bagi pemerintahan Biden yang sudah terguncang oleh kemarahan warga Amerika atas tanggapannya pada krisis di perbatasan.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Deportasi itu setelah media mengungkap sebanyak 15.000 warga Haiti membangun kemah di bawah jembatan Del Rio di Texas.
Perintah deportasi tersebut merupakan kebalikan dari janji Gedung Putih sebelumnya untuk memberikan status perlindungan sementara kepada warga Haiti.
“Tiga pegawai Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS mengalami cedera yang tidak mengancam jiwa setelah sekelompok pria Haiti dewasa yang dideportasi dari AS menyerang penerbangan yang berdekatan yang membawa para keluarga setelah mendarat di ibukota Haiti, Port-au-Prince,” ungkap sumber Departemen Keamanan Dalam Negeri AS berbicara kepada NBC News dan Fox News.
Rekaman amatir yang diperoleh layanan berita AS menunjukkan kekacauan di landasan bandara ketika lusinan orang, kebanyakan laki-laki, berlari ke arah pesawat dan mulai melemparkan sepatu dan benda-benda lain ke pesawat saat warga yang lain berusaha naik ke pesawat sewaan itu.
Tampak satu anggota awak pesawat mati-matian berusaha menutup pintu pesawat.
Seorang petugas polisi setempat kemudian terlihat melangkah ke truk tangga di depan massa yang marah dan meminta mereka membubarkan diri ketika polisi lain berdebat dengan massa.
“Insiden dalam rekaman video itu adalah salah satu dari dua gangguan yang terjadi di bandara Port-au-Prince pada Selasa (21/9/2021),” ungkap pernyataan DHS.
“Beberapa migran dewasa menyebabkan dua gangguan terpisah di landasan setelah turun dari pesawat di Port-au-Prince, Haiti. Petugas pengendalian massa Haiti menanggapi kedua insiden dan menyelesaikan situasi,” papar pernyataan ICE.
“ICE sepenuhnya menghormati hak semua orang untuk mengekspresikan pendapat mereka secara damai, sambil terus melakukan misi penegakan imigrasi yang konsisten dengan prioritas kami, hukum federal, dan kebijakan agensi,” ungkap pernyataan ICE.
Pemerintahan Biden menandatangani penerbangan deportasi pada Minggu, dengan lebih dari 1.000 warga negara Haiti dikirim kembali ke negara asal mereka pada Selasa.
Deportasi dimulai setelah lebih dari 15.000 warga Haiti ditemukan berkumpul di bawah jembatan di perbatasan AS dengan Meksiko di Del Rio, Texas.
Drone milik Fox News mengungkap perkemahan darurat pekan lalu, mendorong Badan Penerbangan Federal melarang drone terbang di atas daerah tersebut.
Rekaman itu, dikombinasikan dengan gambar dramatis agen patroli perbatasan AS yang sedang menunggang kuda mencambuk para migran Haiti.
Video itu terbukti sangat memalukan bagi pemerintahan Biden yang sudah terguncang oleh kemarahan warga Amerika atas tanggapannya pada krisis di perbatasan.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(sya)