Pakistan Ingatkan Taliban: Larangan Sekolah pada Wanita Afghanistan Tidak Islami
loading...
A
A
A
Khan mengatakan Pakistan akan membuat keputusan apakah akan secara resmi mengakui pemerintah Taliban bersama negara-negara tetangga lainnya.
"Semua tetangga akan berkumpul dan melihat bagaimana kemajuan mereka. Apakah akan mengakui mereka atau tidak akan menjadi keputusan bersama," ujar dia.
Khan juga meminta Taliban membentuk pemerintahan inklusif, memperingatkan kegagalan melakukannya dapat membuat negara itu jatuh ke dalam perang saudara.
“Jika mereka tidak memasukkan semua fraksi, cepat atau lambat mereka akan mengalami perang saudara. Itu berarti Afghanistan yang tidak stabil, kacau, dan tempat yang ideal bagi teroris. Itu mengkhawatirkan," ungkap dia.
Pada Selasa, juru bicara Taliban mengumumkan posisi lain dalam pemerintahan Afghanistan yang semuanya laki-laki.
Penambahan itu termasuk seorang dokter sebagai menteri kesehatan, tetapi analis mengatakan pemerintah sebagian besar terdiri dari loyalis Taliban dengan sedikit perwakilan minoritas.
Tampaknya pemerintahan inklusif di Afghanistan sulit dibuktikan oleh Taliban. Apalagi ada isu perpecahan internal Taliban sehingga kubu moderat tersingkir dalam pertikaian dan baku tembak di istana presiden.
"Semua tetangga akan berkumpul dan melihat bagaimana kemajuan mereka. Apakah akan mengakui mereka atau tidak akan menjadi keputusan bersama," ujar dia.
Khan juga meminta Taliban membentuk pemerintahan inklusif, memperingatkan kegagalan melakukannya dapat membuat negara itu jatuh ke dalam perang saudara.
“Jika mereka tidak memasukkan semua fraksi, cepat atau lambat mereka akan mengalami perang saudara. Itu berarti Afghanistan yang tidak stabil, kacau, dan tempat yang ideal bagi teroris. Itu mengkhawatirkan," ungkap dia.
Pada Selasa, juru bicara Taliban mengumumkan posisi lain dalam pemerintahan Afghanistan yang semuanya laki-laki.
Penambahan itu termasuk seorang dokter sebagai menteri kesehatan, tetapi analis mengatakan pemerintah sebagian besar terdiri dari loyalis Taliban dengan sedikit perwakilan minoritas.
Tampaknya pemerintahan inklusif di Afghanistan sulit dibuktikan oleh Taliban. Apalagi ada isu perpecahan internal Taliban sehingga kubu moderat tersingkir dalam pertikaian dan baku tembak di istana presiden.
(sya)