Iran: Sudah Saatnya bagi Dunia untuk Bangkit dan Lawan Rasisme
loading...
A
A
A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan, sudah saatnya bagi dunia untuk bangkit dan melawan rasisme. Ini adalah kritikan terhadap Amerika Serikat (AS) yang saat ini tengah terjebak demonstrasi berujung kerusuhan, yang dipicu oleh oleh pembunuhan pria kulit hitam tak bersenjata George Floyd oleh polisi setempat.
"Beberapa orang tidak berpikir #BlackLivesMatter. Bagi kita yang melakukannya: sudah lama tertunda bagi seluruh dunia untuk berperang melawan rasisme. Saatnya untuk #WorldAgainstRacism," kata Zarif dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya.
"Pemerintah AS menyia-nyiakan sumber daya warganya," kata Zarif dalam tweet yang menggemakan pernyataan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo pada tahun 2018 lalu, seperti dilansir Reuters pada Minggu (31/5/2020).
Zarif dalam kicauannya menampilkan gambar pernyataan Pompeo yang membahas aksi demonstrasi di Iran, tetapi dengan elemen dicoret dan diganti.
Kementerian Luar Negeri Iran sebelumnya mengecam pembunuhan Floyd. Kementerian Luar Negeri Iran menyebut pembunuhan tragis terhadap orang kulit hitam dan diskriminasi rasial yang mematikan di AS.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut kerusuhan di Minnesota menunjukkan bahwa masalah HAM yang serius telah menumpuk di AS.
"Insiden ini bukan yang pertama dalam serangkaian insiden yang mengungkap pelanggaran hukum dan kekerasan yang tidak dapat dibenarkan oleh 'penjaga hukum dan ketertiban' di AS. Kejahatan profil tinggi seperti itu terlalu sering dilakukan oleh petugas kepolisian AS. AS jelas telah mengakumulasi masalah endemik di bidang HAM," kata kementerian itu.
"Beberapa orang tidak berpikir #BlackLivesMatter. Bagi kita yang melakukannya: sudah lama tertunda bagi seluruh dunia untuk berperang melawan rasisme. Saatnya untuk #WorldAgainstRacism," kata Zarif dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya.
"Pemerintah AS menyia-nyiakan sumber daya warganya," kata Zarif dalam tweet yang menggemakan pernyataan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo pada tahun 2018 lalu, seperti dilansir Reuters pada Minggu (31/5/2020).
Zarif dalam kicauannya menampilkan gambar pernyataan Pompeo yang membahas aksi demonstrasi di Iran, tetapi dengan elemen dicoret dan diganti.
Kementerian Luar Negeri Iran sebelumnya mengecam pembunuhan Floyd. Kementerian Luar Negeri Iran menyebut pembunuhan tragis terhadap orang kulit hitam dan diskriminasi rasial yang mematikan di AS.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut kerusuhan di Minnesota menunjukkan bahwa masalah HAM yang serius telah menumpuk di AS.
"Insiden ini bukan yang pertama dalam serangkaian insiden yang mengungkap pelanggaran hukum dan kekerasan yang tidak dapat dibenarkan oleh 'penjaga hukum dan ketertiban' di AS. Kejahatan profil tinggi seperti itu terlalu sering dilakukan oleh petugas kepolisian AS. AS jelas telah mengakumulasi masalah endemik di bidang HAM," kata kementerian itu.
(esn)