UE Sebut Pemerintah Baru Afghanistan Bukti Taliban Gagal Penuhi Komitmen Mereka

Rabu, 08 September 2021 - 22:32 WIB
loading...
UE Sebut Pemerintah Baru Afghanistan Bukti Taliban Gagal Penuhi Komitmen Mereka
Uni Eropa (UE) mengatakan bahwa pemerintah baru Afghanistan adalah bukti bahwa Taliban gagal memenuhi komitmen mereka untuk membentuk pemerintaha yang inklusif. Foto/Ist
A A A
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) mengatakan bahwa pemerintah baru Afghanistan adalah bukti bahwa Taliban gagal memenuhi komitmen mereka. Salah satu komitmen Taliban saat menguasai Afghanistan adalah membentuk pemerintahan yang inklusif.

"Setelah analisis awal dari nama-nama yang diumumkan, itu tidak terlihat seperti formasi inklusif dan representatif dalam hal keragaman etnis dan agama yang kaya di Afghanistan yang kami harapkan untuk dilihat dan telah dijanjikan Taliban selama beberapa minggu terakhir," kata juru bicara UE.

UE sendiri telah menetapkan lima syarat untuk meningkatkan keterlibatan mereka dengan Taliban, termasuk pembentukan pemerintah transisi yang inklusif dan representatif.

Juru bicara UE mengatakan bahwa inklusivitas dan perwakilan seperti itu diharapkan dalam komposisi pemerintahan transisi di masa depan, dan sebagai hasil dari negosiasi.

Seperti diketahui, Taliban, kemarin mengumumkan pemerintah sementarayang tidak melibatkan wanita atau anggota non-Taliban. Taliban justru memasukantokoh-tokoh kunci yang berada di bawah sanksi PBB atau dicari oleh Amerika Serikat (AS) atas tuduhan terorisme.

Salah satunya adalah Sirajuddin Haqqani, yang didapuk untuk mengisi jabatan Menteri Dalam Negeri. Haqqani adalah kepala Jaringan Haqqani, sebuah kelompok teror yang ditunjuk AS di Pakistan dan Afghanistan yang memiliki hubungan dekat dengan al-Qaeda. FBI sendiri menjanjikan hadiah USD10 juta atau sekitar Rp 142 miliar untuk kepalanya.

Daftar Orang Paling Dicari FBI mengatakan Haqqani dicari untuk diinterogasi sehubungan dengan serangan pada Januari 2008 di sebuah hotel di Kabul, Afghanistan, yang menewaskan enam orang, termasuk seorang warga negara Amerika.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1981 seconds (0.1#10.140)