Hampir 70% Warga AS yang Belum Vaksin Pilih Keluar Kerja daripada Divaksin
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Hampir 70% warga Amerika Serikat (AS) yang belum divaksinasi lebih suka berhenti dari pekerjaan mereka daripada tunduk pada aturan wajib vaksinasi.
Hal itu terungkap dalam jajak pendapat terbaru saat survei lain menunjukkan lebih dari 50% perusahaan merencanakan persyaratan wajib vaksin pada akhir tahun.
Sekitar 35% dari 1.066 individu yang belum divaksinasi yang disurvei Washington Post dan ABC News pekan lalu mengatakan mereka akan meminta pengecualian berdasar agama atau medis jika majikan mereka mengadopsi kewajiban vaksin, sementara 42% mengatakan mereka akan berhenti kerja.
Ditanya apa yang akan mereka lakukan jika tidak ada pengecualian yang tersedia, mayoritas memilih untuk bergabung dengan 42% itu.
Mereka yang akan berhenti kerja jika diperintahkan untuk vaksin mencapai 67%.
Lebih dari setengahnya (52%) mengatakan mereka berencana memiliki setidaknya satu persyaratan vaksinasi pada kuartal terakhir tahun 2021, menurut survei Willis Towers Watson pekan lalu.
Survei itu ditujukan kepada 961 perusahaan, mempekerjakan total hampir 10 juta orang.
Hal itu terungkap dalam jajak pendapat terbaru saat survei lain menunjukkan lebih dari 50% perusahaan merencanakan persyaratan wajib vaksin pada akhir tahun.
Sekitar 35% dari 1.066 individu yang belum divaksinasi yang disurvei Washington Post dan ABC News pekan lalu mengatakan mereka akan meminta pengecualian berdasar agama atau medis jika majikan mereka mengadopsi kewajiban vaksin, sementara 42% mengatakan mereka akan berhenti kerja.
Ditanya apa yang akan mereka lakukan jika tidak ada pengecualian yang tersedia, mayoritas memilih untuk bergabung dengan 42% itu.
Mereka yang akan berhenti kerja jika diperintahkan untuk vaksin mencapai 67%.
Lebih dari setengahnya (52%) mengatakan mereka berencana memiliki setidaknya satu persyaratan vaksinasi pada kuartal terakhir tahun 2021, menurut survei Willis Towers Watson pekan lalu.
Survei itu ditujukan kepada 961 perusahaan, mempekerjakan total hampir 10 juta orang.