AS Gunakan Pangkalan Rahasia CIA Evakuasi 1.000 Pasukan Komando Afghanistan

Jum'at, 03 September 2021 - 05:22 WIB
loading...
AS Gunakan Pangkalan...
AS gunakan pangkalan rahasia CIA untuk mengevakuasi 1.000 pasukan komando Afghanistan. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dilaporkan menggunakan kompleks rahasia CIA untuk menyelamatkan warga Amerika, bersama dengan anggota pasukan khusus elit Afghanistan , di tengah kekacauan di dalam dan sekitar bandara Kabul .

Dikenal sebagai Pangkalan Elang, kompleks itu terletak kurang dari tiga mil di utara Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul. Mengutip dokumen penerbangan dan tiga sumber yang sangat ditempatkan, Politico melaporkan , pangkalan itu secara diam-diam digunakan untuk membawa ratusan warga negara AS dan setidaknya 1.000 pasukan komando Afghanistan dan keluarga mereka ke luar negeri.

Para pengungsi diinstruksikan untuk menuju ke pangkalan untuk menghindari risiko keamanan dan kekacauan di luar bandara Kabul, yang dibanjiri oleh penduduk setempat setelah Ibu Kota Afghanistan direbut oleh Taliban pada 15 Agustus. Para diplomat berkomunikasi langsung dengan warga negara AS, termasuk ketika kedutaan mendesak warga Amerika untuk menjauh dari bandara mengingat meningkatnya ancaman teroris.

"Beberapa orang diterbangkan dari pangkalan dengan helikopter ke bandara Kabul dan kemudian diterbangkan ke Jerman," lapor Politico yang dinukil Russia Today, Jumat (3/9/2021).

Seorang juru bicara CIA menolak mengomentari operasi tersebut kepada Politico.

Presiden AS Joe Biden dikritik habis-habisan oleh lawan-lawannya dari Partai Republik dan media atas evakuasi menit-menit terakhir yang diorganisir dengan panik dan karena tidak mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan warga Amerika dan Afghanistan yang menjadi sekutunya lebih cepat. Biden, bagaimanapun, menggambarkan operasi itu sebagai sukses, menyebutnya salah satu pengangkutan udara terbesar dalam sejarah.



Secara keseluruhan, lebih dari 124.000 orang diterbangkan keluar dari Kabul selama dua minggu terakhir bulan Agustus, menurut ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley.

Biden bersumpah untuk membantu warga Amerika yang tersisa di Afghanistan untuk keluar, jika mereka mau, bahkan setelah pasukan AS terakhir meninggalkan negara itu pada hari Senin, mengakhiri hampir dua dekade pendudukan.



Evakuasi dirusak oleh bom bunuh diri di luar bandara Kabul, yang menewaskan 13 tentara AS dan lebih dari 160 warga sipil Afghanistan. Negara Islam Khorasan (ISIS-K), sebuah cabang dari Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) di Afghanistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.



Pasukan keamanan Afghanistan yang dilatih NATO sebagian besar menghilang selama tahap akhir serangan Taliban bulan lalu, yang memungkinkan para militan untuk merebut gudang perangkat keras militer yang cukup besar, termasuk senjata dan perlengkapan buatan AS.

AS dan beberapa sekutu NATO-nya menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 setelah serangan teroris 11 September, untuk memerangi al-Qaeda dan kelompok jihad lainnya.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1366 seconds (0.1#10.140)