Bandara Kabul Ditutup, Warga Afghanistan Serbu Daerah Perbatasan

Rabu, 01 September 2021 - 21:01 WIB
loading...
Bandara Kabul Ditutup, Warga Afghanistan Serbu Daerah Perbatasan
Orang-orang yang datang dari Afghanistan berkumpul di titik persimpangan Gerbang Persahabatan di kota perbatasan Chaman, Pakistan-Afghanistan, Pakistan 27 Agustus 2021. Foto/REUTERS/Saeed Ali Achakzai
A A A
KABUL - Ribuan orang yang berusaha melarikan diri dari Afghanistan bergegas ke daerah perbatasan seiring kekosongan pemerintahan setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban .

Dengan bandara Kabul yang tidak dapat dioperasikan, upaya swasta untuk membantu warga Afghanistan yang takut akan pembalasan Taliban berfokus pada pengaturan perjalanan yang aman melintasi perbatasan negara yang terkurung daratan dengan Iran, Pakistan, dan negara-negara Asia Tengah.

"Taliban sedang berbicara dengan Qatar dan Turki tentang bagaimana menjalankan bandara Kabul," kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian seperti dikutip dari Reuters, Rabu (1/9/2021).

Tetapi mungkin perlu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk menyelesaikan negosiasi tersebut.



Seorang pejabat Pakistan di Torkham, perbatasan dengan Pakistan di sebelah timur Celah Khyber mengatakan sejumlah besar orang menunggu di sisi Afghanistan untuk pembukaan gerbang.

Ribuan orang juga berkumpul di pos Islam Qala di perbatasan dengan Iran, kata saksi mata.

"Saya merasa berada di antara pasukan keamanan Iran membawa semacam relaksasi bagi warga Afghanistan saat mereka memasuki Iran, dibandingkan dengan masa lalu," kata seorang warga Afghanistan di antara kelompok delapan orang yang menyeberang.

Lebih dari 123.000 orang dievakuasi dari Kabul dalam pengangkutan udara yang dipimpin Amerika Serikat (AS) setelah Taliban merebut kota itu pada pertengahan Agustus. Meski begitu puluhan ribu warga Afghanistan yang berisiko tetap berada di negara itu.

Jerman sendiri memperkirakan bahwa antara 10.000 dan 40.000 warga yang memiliki hak untuk dievakuasi ke Jerman jika mereka merasa terancam.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1292 seconds (0.1#10.140)