Rusia: Serangan Bandara Kabul Adalah Tantangan untuk Taliban, Bukan AS
loading...
A
A
A
KABUL - Serangan yang dilakukan ISIS di bandara Kabul adalah tantangan terhadap Taliban, bukan Amerika Serikat (AS) . Hal itu disampaikan Duta Besar Rusia untuk Afghanistan , Dmitry Zhirnov.
“Perang tidak bisa didamaikan. Jika memang ISIS di bandara, maka itu bukan tantangan bagi AS, tetapi bagi Taliban. Karena Taliban mengambil tanggung jawab atas Afghanistan saat ini,” kata Zhirnov dalam sebuah pernyataan.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di bandara Kabul yang menyebabkan kematian sedikitnya 100 warga Afghanistan dan 13 prajurit AS dan melukai puluhan lainnya.
“Tentu saja mereka tidak bisa bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi di sekitar bandara. Tetapi (kerusakan) pada citra mereka: Taliban baru saja memasuki Kabul dan kemudian ini terjadi,” ujar Zhirnov.
Zhirnov, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (29/8/2021), mengharapkan Taliban untuk bereaksi “keras” terhadap ISIS.
AS sendiri membalas dengan serangan tersebut dengan serangan pesawat tak berawak, yang menurut Pentagon menewaskan seorang "fasilitator dan perencana" ISIS-K, lengan kelompok tersebut di Afghanistan.
Taliban mengutuk serangan udara AS dan mengatakan Washington seharusnya memberi tahu kelompok itu dahulu sebelum melakukan serangan di wilayah Afghanistan.
“Perang tidak bisa didamaikan. Jika memang ISIS di bandara, maka itu bukan tantangan bagi AS, tetapi bagi Taliban. Karena Taliban mengambil tanggung jawab atas Afghanistan saat ini,” kata Zhirnov dalam sebuah pernyataan.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di bandara Kabul yang menyebabkan kematian sedikitnya 100 warga Afghanistan dan 13 prajurit AS dan melukai puluhan lainnya.
“Tentu saja mereka tidak bisa bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi di sekitar bandara. Tetapi (kerusakan) pada citra mereka: Taliban baru saja memasuki Kabul dan kemudian ini terjadi,” ujar Zhirnov.
Zhirnov, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (29/8/2021), mengharapkan Taliban untuk bereaksi “keras” terhadap ISIS.
AS sendiri membalas dengan serangan tersebut dengan serangan pesawat tak berawak, yang menurut Pentagon menewaskan seorang "fasilitator dan perencana" ISIS-K, lengan kelompok tersebut di Afghanistan.
Taliban mengutuk serangan udara AS dan mengatakan Washington seharusnya memberi tahu kelompok itu dahulu sebelum melakukan serangan di wilayah Afghanistan.
(ian)