Mengutuk, Taliban Salahkan AS Atas Serangan Bom Bandara Kabul
loading...
A
A
A
KABUL - Kelompok Taliban mengutuk serangan bom bunuh diri kembar di Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul, Afghanistan . Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.
Mujahid kemudian menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas serangan tersebut. Menurutnya, pasukan AS bertanggung jawab atas keamanan daerah di mana ledakan kembar itu terjadi.
"Imarah Islam mengutuk keras pemboman warga sipil di bandara Kabul, yang terjadi di daerah di mana pasukan AS bertanggung jawab atas keamanan. Imarah Islam sangat memperhatikan keamanan dan perlindungan rakyatnya," kata Mujahid seperti dilansir dari Hindustan Times, Jumat (27/8/2021)..
Menyebut ledakan kembar itu sebagai aksi teroris, Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa Taliban telah memperingatkan AS dan pasukan barat lainnya tentang kemungkinan serangan oleh ISIS .
Televisi Turki Haberturk mengutip seorang pejabat Taliban yang mengatakan bahwa ledakan itu terjadi karena kehadiran pasukan asing.
"Begitu situasi bandara diketahui dan pasukan asing pergi, kami tidak akan melakukan serangan seperti itu lagi," seorang pejabat Taliban dikutip oleh saluran Turki.
"Seluruh dunia harus mengutuk ini," kata juru bicara itu kepada saluran berita.
Ledakan itu terjadi ketika AS dan sekutunya sedang menyelesaikan proses evakuasi dan negara-negara barat telah mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan serangan. Kedutaan Besar AS di Kabul mengeluarkan peringatan keamanan yang meminta orang-orang untuk tidak melakukan perjalanan ke bandara. Warga AS yang berada di Gerbang Timur atau Gerbang Utara harus segera pergi.
Krisis keamanan telah menjadi ancaman bagi proses evakuasi yang sedang berlangsung. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pasukan harus terus mengevakuasi sebanyak mungkin orang yang rentan tanpa menghentikan upaya evakuasi saat ini.
"Prioritas kami tetap mengevakuasi sebanyak mungkin orang ke tempat yang aman secepat mungkin," tweetnya setelah dua ledakan mematikan menghantam kerumunan di perimeter bandara di ibukota Afghanistan itu.
Senator AS Lindsey Graham dalam sebuah tweet meminta Presiden Joe Biden membuat pangkalan udara Bagram sebagai alternatif bandara Kabul.
"Kami memiliki kemampuan untuk membangun kembali kehadiran kami di Bagram untuk terus mengevakuasi warga Amerika dan sekutu Afghanistan kami. Kesalahan terbesar dalam bencana ini adalah meninggalkan Bagram," tweet Graham.
Mujahid kemudian menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas serangan tersebut. Menurutnya, pasukan AS bertanggung jawab atas keamanan daerah di mana ledakan kembar itu terjadi.
"Imarah Islam mengutuk keras pemboman warga sipil di bandara Kabul, yang terjadi di daerah di mana pasukan AS bertanggung jawab atas keamanan. Imarah Islam sangat memperhatikan keamanan dan perlindungan rakyatnya," kata Mujahid seperti dilansir dari Hindustan Times, Jumat (27/8/2021)..
Menyebut ledakan kembar itu sebagai aksi teroris, Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa Taliban telah memperingatkan AS dan pasukan barat lainnya tentang kemungkinan serangan oleh ISIS .
Televisi Turki Haberturk mengutip seorang pejabat Taliban yang mengatakan bahwa ledakan itu terjadi karena kehadiran pasukan asing.
"Begitu situasi bandara diketahui dan pasukan asing pergi, kami tidak akan melakukan serangan seperti itu lagi," seorang pejabat Taliban dikutip oleh saluran Turki.
"Seluruh dunia harus mengutuk ini," kata juru bicara itu kepada saluran berita.
Ledakan itu terjadi ketika AS dan sekutunya sedang menyelesaikan proses evakuasi dan negara-negara barat telah mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan serangan. Kedutaan Besar AS di Kabul mengeluarkan peringatan keamanan yang meminta orang-orang untuk tidak melakukan perjalanan ke bandara. Warga AS yang berada di Gerbang Timur atau Gerbang Utara harus segera pergi.
Krisis keamanan telah menjadi ancaman bagi proses evakuasi yang sedang berlangsung. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pasukan harus terus mengevakuasi sebanyak mungkin orang yang rentan tanpa menghentikan upaya evakuasi saat ini.
"Prioritas kami tetap mengevakuasi sebanyak mungkin orang ke tempat yang aman secepat mungkin," tweetnya setelah dua ledakan mematikan menghantam kerumunan di perimeter bandara di ibukota Afghanistan itu.
Senator AS Lindsey Graham dalam sebuah tweet meminta Presiden Joe Biden membuat pangkalan udara Bagram sebagai alternatif bandara Kabul.
"Kami memiliki kemampuan untuk membangun kembali kehadiran kami di Bagram untuk terus mengevakuasi warga Amerika dan sekutu Afghanistan kami. Kesalahan terbesar dalam bencana ini adalah meninggalkan Bagram," tweet Graham.
(ian)