Bom Bandara Kabul Membunuh 12 Tentara AS, Evakuasi Makin Kacau

Jum'at, 27 Agustus 2021 - 02:24 WIB
loading...
Bom Bandara Kabul Membunuh 12 Tentara AS, Evakuasi Makin Kacau
Seorang korban luka akibat ledakan bom di bandara internasional di Kabul, Afghanistan, tiba di sebuah rumah sakit terdekat, Kamis (26/8/2021). Foto/REUTERS/ASVAKA NEWS
A A A
KABUL - Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan ledakan bom di area Abbey Gate di bandara Kabul, Afghanistan , telah membunuh 12 tentara Amerika Serikat (AS). Serangan bom pada hari Kamis yang belum jelas pelakunya ini semakin membuat kacau proses evakuasi para warga asing dan warga Afghanistan dari bandara tersebut.

Pentagon sebelumnya mengatakan ada dua ledakan bom yang diduga merupakan serangan bunuh diri. Puluhan lainnya terluka akibat serangan bom tersebut.



Kelompok Taliban, yang telah berkuasa di Afghanistan, sebelumnya mengatakan korban tewas ada 13 orang, termasuk anak-anak. Kelompok itu mengatakan para anggotanya yang bertugas mengamankan bandara internasional di Kabul juga terluka.

Para pejabat Amerika mengatakan kepada Fox News, Jumat (27/8/2021), bahwa mereka yang tewas termasuk 11 personel Korps Marinir dan seorang tentara yang jadi petugas medis Angkatan Laut AS.

Serangan bom telah memicu baku tembak di gerbang bandara, di mana malam sebelumnya ada 5.000 warga Afghanistan dan kemungkinan beberapa orang Amerika mencari akses ke bandara untuk melarikan diri.

Kerumunan telah berkumpul selama berhari-hari untuk melarikan diri dari negara itu, dan ada beberapa peringatan tentang ancaman serangan teror ke area itu–terutama dari kelompok ISIS Afghanistan yang dikenal sebagai ISIS Khorasan atau IS-K.

Pentagon mengonfirmasi ledakan pertama terjadi di area gerbang bandara. Ledakan kedua terjadi di Hotel Baron, tempat di mana orang-orang Amerika telah berkumpul untuk penyelamatan dan evakuasi.



Pentagon mengakui sejumlah anggota layanan militer AS tewas dalam serangan yang kompleks di bandara Kabul."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1761 seconds (0.1#10.140)