Dua Bom Guncang Bandara Kabul saat Evakuasi, Banyak Korban Berjatuhan

Jum'at, 27 Agustus 2021 - 00:41 WIB
loading...
Dua Bom Guncang Bandara Kabul saat Evakuasi, Banyak Korban Berjatuhan
Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, diguncang dua bom saat evakuasi oleh sejumlah negara berlangsung, Kamis (26/8/2021). Foto/REUTERS
A A A
KABUL - Dua ledakan bom mengguncang area dekat gerbang utama bandara internasional di Kabul, Afghanistan , Kamis (26/8/2021), saat evakuasi warga sejumlah negara berlangsung. Banyak korban jiwa berjatuhan, termasuk anak-anak.

Militer Amerika Serikat (AS) menyebutnya sebagai "serangan kompleks", yang terjadi ketika banyak negara berlomba untuk menyelesaikan evakuasi warganya dari Afghanistan.



Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan ada sejumlah korban di pihak AS dan warga sipil Afghanistan dalam pemboman itu. Serangan dua bom itu terjadi hanya beberapa jam setelah para pejabat Barat mengatakan mereka memiliki informasi intelijen bahwa bom bunuh diri direncanakan terhadap bandara.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa ledakan di Abbey Gate adalah hasil dari serangan kompleks yang mengakibatkan sejumlah korban AS dan [warga] sipil," kata Kirby dalam sebuah pernyataan di Twitter, Jumat (27/8/2021).

"Kami juga dapat mengonfirmasi setidaknya satu ledakan lain di atau di dekat Baron Hotel, tidak jauh dari Abbey Gate," lanjut Kirby.

Baron Hotel, sekitar 200 yard (meter) dari Abbey Gate, telah digunakan oleh beberapa negara Barat sebagai titik persiapan untuk evakuasi sejak pengangkutan udara dimulai pada 14 Agustus.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan ada juga laporan tentang tembakan.

“Warga AS harus menghindari bepergian ke bandara dan menghindari gerbang bandara. Mereka yang berada di Abbey Gate, East Gate, atau North Gate sekarang harus segera pergi,” kata departemen tersebut seperti dikutip AFP.

Ribuan orang telah berkumpul selama 12 hari terakhir di dekat Abbey Gate dan pintu masuk lain ke Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, berharap dievakuasi setelah Taliban menguasai negara itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2020 seconds (0.1#10.140)