Taliban: Tak Ada Bukti Osama bin Laden Dalangi Serangan 9/11 di AS

Jum'at, 27 Agustus 2021 - 00:19 WIB
loading...
A A A
Namun, dalam rekaman pesan yang dirilis pada tahun 2004, Osama bin Laden mengakui dia memerintahkan serangan 11 September 2001 di mana 19 pembajak mengambil alih empat pesawat komersial Amerika dan menabrakkannya ke menara WTC di New York City dan Pentagon. Jet keempat jatuh ke lapangan di Pennsylvania setelah pemberontakan penumpang.

Pasukan Amerika menginvasi Afghanistan setelah kampanye pemboman sebagai tanggapan atas serangan tahun 2001 dan penolakan Taliban untuk menyerahkan para pemimpin al-Qaeda, yang diberi perlindungan, termasuk Osama bin Laden.

Osama bin Laden dibunuh pada 1 Mei 2011 oleh pasukan Navy SEAL AS di Pakistan.



Sebuah laporan Komisi 9/11 mencatat bahwa serangan 9/11 didorong oleh Osama bin Laden.

"Saat persiapan akhir sedang berlangsung selama musim panas 2001, perbedaan pendapat muncul di antara para pemimpin al-Qaeda di Afghanistan mengenai apakah akan melanjutkan," bunyi laporan itu.

"Pemimpin Taliban, Mullah Omar, menentang serangan ke Amerika Serikat. Meskipun menghadapi tentangan dari banyak letnan seniornya, [Osama bin Laden] secara efektif menolak keberatan mereka, dan serangan terus berlanjut."

"Di atas landasan politik dan ideologis ini, [Osama bin Laden] membangun selama satu dekade sebuah organisasi yang dinamis dan mematikan," lanjut laporan itu.

"Dia membangun infrastruktur dan organisasi di Afghanistan yang dapat menarik, melatih, dan menggunakan rekrutan untuk melawan target yang semakin ambisius. Dia mengumpulkan fanatik baru dan uang baru dengan setiap demonstrasi kemampuan al-Qaeda. Dia telah menjalin aliansi erat dengan Taliban, sebuah rezim yang menyediakan perlindungan bagi al-Qaeda."

Sementara itu, evakuasi sedang berlangsung di Afghanistan ketika para warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan AS melarikan diri dari negara itu di tengah pengambilalihan kekuasaan dengan cepat oleh Taliban.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1590 seconds (0.1#10.140)