Taliban Kerahkan Ratusan Orang Rebut Daerah ‘Merdeka’ Terakhir di Afghanistan
loading...
A
A
A
KABUL - Taliban mengaku telah mengerahkan ratusan orang ke daerah “merdeka” terakhir di Afghanistan. Daerah tersebut adalah Lembah Panjshir.
Dalam sebuah pernyataan, Taliban mengatakan ratusan pejuang mereka dikerahkan ke Lembah Panjshir, setelah pemerintah setempat menolak untuk menyerah kepada kelompok itu.
“Ratusan anggota Imarah Islam sedang menuju negara bagian Panjshir untuk mengendalikannya, setelah pejabat negara setempat menolak untuk menyerahkannya secara damai,” kata Taliban, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (23/8/2021).
Provinsi ini merupakan benteng pertahanan para pejuang Aliansi Utara yang bergabung dengan Amerika Serikat (AS), untuk menggulingkan Taliban pada tahun 2001.
Ahmad Massoud, putra seorang komandan Aliansi Utara yang terkenal dibunuh beberapa hari sebelum serangan 9/11, telah menegaskan bahwa pihaknya akan terus memberikan perlawanan kepada Taliban.
“Jika panglima perang Taliban melancarkan serangan, mereka tentu saja akan menghadapi perlawanan keras dari kami,” kata Massoud. Namun, dia juga mengungkapkan keterbukaan untuk berdialog dengan Taliban.
Meski melakukan perlawanan, kecil kemungkinan anggota Aliansi Utara untuk bisa menang melawan Taliban. Pasalnya, tentara Afghanistan, yang memiliki senjata dan personel lebih baik dari Aliansi Utara saja keok dari kelompok tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Taliban mengatakan ratusan pejuang mereka dikerahkan ke Lembah Panjshir, setelah pemerintah setempat menolak untuk menyerah kepada kelompok itu.
“Ratusan anggota Imarah Islam sedang menuju negara bagian Panjshir untuk mengendalikannya, setelah pejabat negara setempat menolak untuk menyerahkannya secara damai,” kata Taliban, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (23/8/2021).
Provinsi ini merupakan benteng pertahanan para pejuang Aliansi Utara yang bergabung dengan Amerika Serikat (AS), untuk menggulingkan Taliban pada tahun 2001.
Ahmad Massoud, putra seorang komandan Aliansi Utara yang terkenal dibunuh beberapa hari sebelum serangan 9/11, telah menegaskan bahwa pihaknya akan terus memberikan perlawanan kepada Taliban.
“Jika panglima perang Taliban melancarkan serangan, mereka tentu saja akan menghadapi perlawanan keras dari kami,” kata Massoud. Namun, dia juga mengungkapkan keterbukaan untuk berdialog dengan Taliban.
Meski melakukan perlawanan, kecil kemungkinan anggota Aliansi Utara untuk bisa menang melawan Taliban. Pasalnya, tentara Afghanistan, yang memiliki senjata dan personel lebih baik dari Aliansi Utara saja keok dari kelompok tersebut.
(ian)