AS Imbau Warganya Hindari Kawasan Bandara Kabul
loading...
A
A
A
KABUL - Amerika Serikat (AS) mengimbau warganya untuk menghindari kawasan bandara Kabul, Afghanistan . Imbauan datang karena adanya kericuhan di sekitar bandara Kabul, ketika ribuan warga Afghanistan memaksa masuk untuk bisa meninggalkan negara itu.
Gambar yang beredar di media sosial pada minggu ini menunjukkan warga Afghanistan bergegas menuju pesawat angkut C-17 AS dan menempel di sisinya. Sebuah video terpisah menunjukkan apa yang tampak seperti dua orang jatuh dari pesawat militer saat terbang keluar dari Kabul.
Sejak itu, kerumunan besar terjadi di bandara di mana Taliban bersenjata telah mendesak mereka yang tidak memiliki dokumen perjalanan untuk pulang. Sedikitnya 12 orang tewas di dalam dan di sekitar landasan pacu tunggal tersebut sejak pekan lalu.
“Karena potensi ancaman keamanan di luar gerbang bandara Kabul, kami menyarankan warga AS untuk menghindari bepergian ke bandara dan menghindari gerbang bandara saat ini,” kata Kedutaan Besar AS di Kabul dalam sebuah pernyataan
“Kecuali Anda menerima instruksi individu dari perwakilan pemerintah AS untuk melakukannya,” sambungnya seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (22/8/2021).
Sementara itu, sebelumnya Pentagon menyatakan, sejumlah warga AS dipukuli Taliban saat berusaha untuk mencapai bandara Kabul. Ini adalah insiden baru, di mana Taliban melanggar janji mereka, bahwa mereka tidak akan “menyentuh” warga asing.
Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan, bukan hanya warga AS, sejumlah warga Afghanistan yang berusaha mencapai bandara untuk meninggalkan negara itu, juga ditangkap dan dipukuli, sebelum akhirnya diizinkan memasuki kawasan bandara.
“Kami mengetahui kasus-kasus sporadis, di mana mereka tidak diizinkan, di mana ada beberapa pelecehan yang terjadi, dan ya, beberapa kekerasan fisik telah terjadi dalam seminggu terakhir,” ujarnya.
“Apa yang tampaknya terjadi adalah bahwa tidak setiap anggota Taliban mendapatkan arahan atau memutuskan untuk mematuhi arahan untuk mengizinkan orang Amerika pergi ke bandara,” tambahnya.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Gambar yang beredar di media sosial pada minggu ini menunjukkan warga Afghanistan bergegas menuju pesawat angkut C-17 AS dan menempel di sisinya. Sebuah video terpisah menunjukkan apa yang tampak seperti dua orang jatuh dari pesawat militer saat terbang keluar dari Kabul.
Sejak itu, kerumunan besar terjadi di bandara di mana Taliban bersenjata telah mendesak mereka yang tidak memiliki dokumen perjalanan untuk pulang. Sedikitnya 12 orang tewas di dalam dan di sekitar landasan pacu tunggal tersebut sejak pekan lalu.
“Karena potensi ancaman keamanan di luar gerbang bandara Kabul, kami menyarankan warga AS untuk menghindari bepergian ke bandara dan menghindari gerbang bandara saat ini,” kata Kedutaan Besar AS di Kabul dalam sebuah pernyataan
“Kecuali Anda menerima instruksi individu dari perwakilan pemerintah AS untuk melakukannya,” sambungnya seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (22/8/2021).
Sementara itu, sebelumnya Pentagon menyatakan, sejumlah warga AS dipukuli Taliban saat berusaha untuk mencapai bandara Kabul. Ini adalah insiden baru, di mana Taliban melanggar janji mereka, bahwa mereka tidak akan “menyentuh” warga asing.
Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan, bukan hanya warga AS, sejumlah warga Afghanistan yang berusaha mencapai bandara untuk meninggalkan negara itu, juga ditangkap dan dipukuli, sebelum akhirnya diizinkan memasuki kawasan bandara.
“Kami mengetahui kasus-kasus sporadis, di mana mereka tidak diizinkan, di mana ada beberapa pelecehan yang terjadi, dan ya, beberapa kekerasan fisik telah terjadi dalam seminggu terakhir,” ujarnya.
“Apa yang tampaknya terjadi adalah bahwa tidak setiap anggota Taliban mendapatkan arahan atau memutuskan untuk mematuhi arahan untuk mengizinkan orang Amerika pergi ke bandara,” tambahnya.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(ian)